Beranda Nasional Jogja Jalur Rel KA Yogyakarta-Borobudur Bakal Diaktifkan Lagi, Bangunan di Atas Rel Lama...

Jalur Rel KA Yogyakarta-Borobudur Bakal Diaktifkan Lagi, Bangunan di Atas Rel Lama Jadi PR

Ilustrasi rel kereta api. pexels.com
Ilustrasi rel kereta api. pexels.com

JOGLOSEMARNEWS.COM – Jalur kereta api (KA) Yogyakarta-Borobudur rencananya akan di aktifkan kembali. Saat ini Dirjen Perkeretaapian tengah melakukan tahap studi.

Pekerjaan besar yang menanti untuk pengaktifan kembali jalur rel KA Yogyakarta-Borobudur adalah banyaknya bangunan yang kini telah berdiri di atas jalur KA lama atau trase lama.

PT KAI pun kini masih menunggu langkah lanjut dari Dirjen Perkeretaapian, termasuk juga soal bagaimana solusi terkait bangunan di atas trase lama kereta api / rel KA Yogyakarta-Borobudur.

Hal itu diungkap oleh Dirut KAI Edi Sukmoro pada Selasa (2/7/2019).

Dirut PT KAI Edi Sukmoro saat ditemui media di Yogyakarta, Selasa (2/7/2019) (TRIBUNJOGJA.COM / Wahyu Setiawan)

Berkaitan dengan rencana reaktivasi rel KA Yogyakarta-Borobudur, KAI masih menunggu Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian.

Rencana reaktivasi rel yang menghubungkan antara Yogyakarta dan objek wisata Candi Borobudur itu masih dalam studi oleh Dirjen Perkeretaapian.

Dirut KAI Edi Sukmoro menyampaikan hal itu di sela perayaan puncak ulang tahun PT Reska Multi Usaha di Yogyakarta, Selasa (2/7/2019) kemarin.

“Reaktivasi rel Yogya-Borobudur saat ini masih dalam kajian, upaya nantinya akan dipikirkan oleh Dirjen KA,” kata Edi kepada media.

Sambut baik

Pihak PT KAI menyambut baik jikalau rencana reaktiviasi rel KA Yogyakarta-Borobudur tersebut bisa terealisasi.

Lantaran Borobudur masih menjadi salah satu magnet wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta.

“(Reaktivasi) itu sangat vital dan baik manakala bisa terlaksana,” tandas Edi.

PR Trase lama

Namun pihaknya mengingatkan, untuk mengaktifkan kembali jaringan rel tersebut banyak tugas yang harus dilakukan,

di antaranya trase lama yang sudah banyak didirikan bangunan.

“Tapi perlu diingat bahwa kalau mau mengikuti trase yang lama, itu jelas bahwa trase yang lama itu telah berdiri bangunan-bangunan sehingga ini yang harus dipikirkan solusinya bagaimana,” bebernya.

Edi tak ingin nantinya niat baik untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin ke Candi Borobudur harus mengorbankan masyarakat lainnya.

Baca Juga :  Bayi Usia Tiga Hari di Kulonprogo Jadi Korban Dugaan TPPO

Ia berharap ada solusi yang lebih baik.

“Karena yang perlu diingat nanti tujuannya kan agar bisa memfasilitasi orang-orang yang datang ke Yogya lalu mau ke Borobudur dengan gampang,” tandasnya.

Target waktu

Ditanya soal target pihaknya tak berani berspekulasi.

Soal reaktivasi rel penghubung Yogya-Borobudur sepenuhnya ia serahkan kepada kementerian melalui Dirjen Perkeretaapian.

“Target pasti tidak tahu tapi saat ini sedang dilakukan upaya studi yang dilakukan oleh Dirjen KA, nanti Dirjen biar mengelaborasi.

Yang pasti memang Menhub ada ide supaya ada reaktivasi (rel) ke Borobudur,” katanya.

Jalur rel KA Yogya-Magelang

Wacana pengaktifan kembali atau reaktivasi jalur kereta api Yogyakarta-Magelang sebelumnya telah dinyatakan akan terealisasi dalam waktu dekat.

Jalur kereta Yogyakarta-Magelang yang dibangun akan melalui wilayah Borobudur,

sehingga akan mempermudah akses dan menunjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasioanal (KSPN) Borobudur.

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto pada Juli tahun lalu, 2018, membenarkan jika reaktivasi jalur kereta api Yogyakarta-Magelang akan segera dilaksanakan.

“Betul adanya rencana itu (reaktivasi jalur kereta api Yogyakarta-Magelang (Borobudur) akan segera dilaksanakan oleh DJKA (Dirjen Perkeretaapian),” ujar Eko pada Tribunjogja.com, Senin (30/7/2018).

Pasang patok

Rencana reaktivasi jalur kereta api Yogyakarta-Magelang ini pun ditandai dengan pemasangan patok DJKA (Dirjen Perkeretaapian) di Kabupaten Magelang, seperti di wilayah Kecamatan Secang.

Patok dipasang tak jauh dari trayek rel kereta api yang lama, kurang lebih 800 meter dari trayek lama.

Pematokan tersebut merupakan pekerjaan dari Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA yang tengah melakukan Studi Kelayakan (FS) dan Survey Investigasi Desain (SID).

Studi kelayakan ini untuk kelayakan dari jalur kereta yang sudah ada, ataupun jalur baru mana akan dibangun.

Baca Juga :  Pria Kulonprogo Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Kabel Rusak

“Pematokan itu adalah bagian adari pekerjaan Studi Kelayakan (FS) dan Survey Investigasi Desain (SID) jalur KA menuju KSPN Borobudur. Sebagian jalur memang jalur baru, juga jalur lama,” ujar Eko.

Selebihnya, terkait jalur baru yang akan dilalui jalur kereta api Yogyakarta-Magelang ini pihaknya masih belum mengetahui secara pasti dimana saja wilayah yang akan dilalui, termasuk soal pembebasan lahan yang itu dalam kewenangan DJKA pusat.

Rencana lama

Eko mengatakan, rencana reaktivasi jalur kereta api Yogyakarta-Magelang ini memang sudah digaungkan cukup lama, tetapi baru tahun ini mulai direalisasikan.

Tujuan dari reaktivasi jalur kereta tersebut untuk menunjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasioanal (KSPN) Borobudur.

“Iya, memang salah satu tujuannya untuk giat wisata Borobudur. Jalur kereta api itu akan melalui Borobudur juga dan mempermudah akses wisatawan menuju ke sana,” ujarnya.

Pemasangan patok sendiri sudah dilakukan di Kecamatan Secang, tepatnya kurang lebih 800 meter dari jalur kereta api lama.

Lokasi tepatnya berada di sekitar perempatan Secang, antara Jalan Raya Secang dan Jalan Alternatif Secang-Pucang.

www.tribunnews.com