Beranda Daerah Semarang Kisah Nenek Tunawicara Lolos Dari Kebakaran Hebat. Rumah 7 x 12 Meter...

Kisah Nenek Tunawicara Lolos Dari Kebakaran Hebat. Rumah 7 x 12 Meter Hancur Luluh Lantak 

Foto/Humas Polda
Foto/Humas Polda

DEMAK, JOGLOSEMARNEWS.COM Kabakaran hebat melanda tumah mbah Maryamah (80) yang terletak di Dukuh Sendang Delik Rt 02 / 08, Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Rumah nenek renta itu ludes dilalap si jago merah, Sabtu (06/7/2019) dini hari.

Beruntung tak ada korban jiwa. Kebakaran diketahui terkadi sekitar jam 00.30 WIB.

Kejadian kebakaran kali pertama diketahui anaknya Sapiah (60), tuna wicara. Saat itu ia mendengar suara aneh seperti kayu terbakar dan asap yang mengepul dari rumahnya bagian belakang.

Ia langsung keluar dan berusaha mencari pertolongan dengan membangunkan tetangga.

Selanjutnya datang warga berusaha menolong korban dan memadamkan. Namun api semakin membesar dan membakar seluruh rumah yang terbuat dari kayu jati itu berukuran 7 x 12 meter.

Baca Juga :  Guru Madrasah di Jepara Jadi Korban Penembakan Airsoft Gun oleh Tetangga Desa  

Sekira jam 01.00 WIB datang pemadam kebakaran dari Karangawen dan api berhasil dipadamkan serta dilakukan pendinginan sampai sekira jam 01.30 WIB.

Polsek Mranggen yang mendapatkan informasi kejadian kebakaran rumah di Desa Sumberejo mendatangi TKP untuk mendata dan mencari penyebab kejadian kebakaran.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, untuk kerugian matreriil berupa satu unit rumah, uang tunai Rp 10.000.000,-, perhiasan dan beras ditaksir kurang lebih Rp 50 juta,” ungkap Bhabinkamtibmas Sumberejo Bripka Suyitno yang datang ke TKP.

Penyebab kebakaran diduga konsleting listrik dari lampu penerangan lampu di rumah belakang sebelah kiri.

“Besarnya tiupan angin dan rumah yang terbuat kayu membuat kobaran api semakin cepat membakar rumah mbah maryamah, barang dan perabotan yang berada didalam rumah tidak dapat diselamatkan,” jelasnya. JSnews

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki