SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Otoritas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sragen membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran terhadap Agus (15). Tahanan titipan Polres berusia di bawah umur itu jadi buruan setelah kabur dengan menjebol plafon dan genting kamar tahanan anak pada Kamis (11/7/2019) dinihari.
“Kita langsung bergerak membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran. Kita juga koordinasi dengan Polres Sragen. Karena yang bersangkutan statusnya masih tahapan titipan dari kepolisian,” papar Kalapas Sragen, Yosef Benyamin Yembise, Sabtu (13/7/2019).
Bocah asal Desa Katelan, Tangen yang ditangkap karena mencuri kotak amal masjid itu kabur usai menjebol plafon dan genting kamar tahanan anak di Lapas. Bocah bengal itu tercatat sudah dua kali masuk penjara dan baru tiba di Lapas sehari sebelum kejadian.
Kalapas menduga bocah itu nekat menjebol kamar tahanan karena kamar yang dihuni adalah kamar yang sama yang dihuni saat dua kali menjalani tahanan sebelumnya.
“Yang bersangkutan sudah dua kali masuk penjara juga atas kasus pencurian. Ini masuk ketiga kalinya dan baru kemarin (Rabu, 10/7/2019) masuk. Statusnya masih tahanan titipan kepolisian,” papar Kalapas Sragen, Yosef Benyamin Yembise, Kamis (11/7/2019).
Kalapas memastikan saat malam kejadian, pengamanan dan petugas jaga stand by semua. Namun lokasi kamar tahanan anak yang agak di tepi dan memang terpisah dari blok napi, membuat agak kurang pantauan.
“Tapi setiap malam petugas terus patroli. Analisa kami memang faktor anaknya itu. Dia sudah berkali-kali mencuri dan tiga kali di kamar yang sama. Mungkin sudah tahu celahnya lalu nekat njebol plafon itu,” terangnya.
Agus kabur dengan menjebol plafon kamar dan genting ruangan tahanan yang dihuninya.
Bocah yang ditahan atas kasus pencurian kotak amal di Masjid Kauman, Tangen, Sragen itu kabur sehari usai masuk di Lapas Sragen.
Dia dititipkan dari kepolisian dan statusnya juga masih tahanan kepolisian karena baru ditangkap Polsek sepekan silam.
Kalapas menuturkan kaburnya tahanan anak itu diketahui sekitar pukul 04.30 WIB.
Dari hasil olah TKP dan pengecekan, tersangka menjebol plafon dan genting tanpa bantuan alat.
“Dia baru sehari masuk dan statusnya tahanan titipan kepolisian. Tidak ditemukan alat bantu. Di dalamnya juga gak ditemukan barang bukti yang digunakan untuk menjebol. Saat kejadian sebenarnya ada petugas yang berjaga juga. Tapi lokasi kamar tahanan anak kan terpisah dari blok napi. Lokasinya agak menepi dan menyendiri di dekat blok wanita,” papar Yosef, Kamis (11/7/2019) malam.
Kalapas memastikan insiden kaburnya napi cilik itu lebih karena karakter bocah yang sudah nekat. Pasalnya selama ini ia merasa semenjak memimpin Lapas hampir setahun terakhir, pelayanan serta perbaikan di Lapas terus diperbaiki. Wardoyo