SOLO (JOGLOSEMARNEWS.COM )-Ormas kepemudaan Pemuda Pancasila (PP) Majelis Pengurus Cabang (MPC) Kota Surakarta menggelar Musyarawah Cabang (Muscab) ke VI, Sabtu (17/8/2019) malam bertempat di Aula YPAC, Jalan Slamet Riyadi Solo.
Dalam forum Muscab tersebut, Danang Liestianto terpilih kembali sebagai Ketua PP MPC Surakarta secara aklamasi. Danang sebelumnya memimpin PP Surakarta periode 2014-2019 dan akan melanjutkan kepemimpinan ormas ini pada periode 2019-2023.
Muscab diikuti dari unsur PAC (Pimpinan Anak Cabang) PP dari lima kecamatan, pengurus MPC, unsur MPW dan utusan ranting serta tamu undangan. Seluruh utusan PAC sebagai pemilik suara dalam Muscab tersebut secara aklamasi menyetujui kembali memberikan mandat kepada Danang Liestianto untuk memegang tampuk kepemimpinan PP Surakarta dalam lima tahun ke depan.
Setelah dinyatakan terpilih kembali sebagai Ketua PP Surakarta, selanjutnya dilakukan penyerahan pataka oleh Ketua Majlis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Jawa Tengah Bambang Eko Purnomo kepada Danang, sebagai simbol penyerahan tanggung jawab untuk memajukan PP Surakarta.
Dalam sambutannya, Bambang EkoPurnomo menyampaikan agar PP Surakarta semakin membesar. Untuk itu harus ada program-program kerja yang terukur sejak dari ranting. Menghidupkan ranting dan PAC menjadi salah satu kunci agar organisasi PP tetap berjalan. “Selain itu, jaringan komunikasi dan relasi dengan pihak-pihak terkait harus selalu dilakukan untuk menunjukkan eksistensi organisasi ini,” ungkapnya.
Ditambahkan Bambang Eko, sesuai peraturan organisasi dari hasil Mubes PP bahwa seluruh MPC di Indonesia harus sudah menggelar Muscab maksimal bulan Agustus, mengingat pada Oktober nanti juga akan dilaksanakan Mubes.
Danang sendiri menyatakan rasa terima kasih kepada PAC yang telah mempercayakan amanah kepada dirinya untuk memimpin kembali PP Surakarta. Ia bertekad akan membesarkan ormas ini, bukan saja karena sejarah keberadaan ormas Pemuda Pancasila melainkan juga ditunjukkan dengan program-program yang berguna untuk anggota dan masyarata serta terkonsep dengan baik.
Sebelum digelar Muscab, jajaran MPC Kota Surakarta juga telah menyelesaikan Musancab dan Rapat Pemilihan Anak Ranting. MPC juga menargetkan pembuatan KTA bagi semua anggota PP di Kota Surakarta, mengingat keberadaan Kartu Anggota menjadi hal penting untuk identitas anggota.
Pada Muscab kali ini, semua anggota juga menerima semua laporan pertanggung jawaban yang disampaikan periode pengurus sebelumnya. Selain membahas persoalan keorganisasian, dalam Muscab kali ini juga diisi dengan agenda tambahan yakni Pemantapan Kader Unggul berupa pemaparan materi dari Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan dan Wakapolres Surakarta AKBP Andi Rifai.
Komandan Kodim mengisi materi seputar bela negara dan wawasan kebangsaan dengan tema “Membentuk Pemuda Unggul yang Berwawasan Kebangsaan dan Bela Negara”. Dalam kesempatan itu, Ali Akhwan berpesan kepada kader PP Surakarta agar terus memupuk rasa nasionalisme mereka dengan berbagai kegiatan pendukung. Hal itu juga bagian dari bela negara.
“Karena bela negara itu diwujudkan sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. Bela negara yang dilakukan oleh TNI, Polri atau ASN tentu berbeda dengan yang dilakukan oleh ormas kepemudaan. Jiwa kepedulian terhadap kondisi bangsa, jiwa memajukan bangsa, jiwa merawat dan melaksanakan ideologi bangsa sebaik-baiknya juga merupakan bentuk bela negara di kalangan masyarakat,” ungkapnya.
Ali Akhwan juga menerangkan bagaimana ancaman yang dihadapi bangsa juga selalu berbeda-beda setiap zamannya, sehingga seluruh komponen harus bisa mengantisipasinya. “Di era sekarang, ancaman juga datang melalui sarana teknologi informasi. Selain tentunya ada ancaman-ancaman yang bersifat nyata. Kalau sekarang lebih variatif. Misalnya, ada proxy war, ada ancaman dalam kemasan yang berbeda dengan memanfaatkan teknologi dan lainnya. Ini juga harus diantisipasi dan dihadapi sejak dini,” ungkap Ali Akhwan.
Yang menarik, dalam forum itu Ali Akhwan juga berpesan agar kader Pemuda Pancasila terus menempa diri agar menjadi pemuda yang berkualitas. Jika itu bisa dipenuhi maka, keberadaan personel PP akan semakin diperhitungkan. Ia mencontohkan dengan air putih, dimana banyak sekali keberadaan air putih. Tapi ada yang dikemas dan diproduksi dengan baik maka harganya mahal.
“Kalau bicara ormas kepemudaan, sekarang ini kan banyak sekali. Belum lagi komunitas-komunitas tertentu. Maka yang membedakan adalah tempaan diri dan pembentukan jati diri masing-masing. Semakin berkualitas maka semakin tinggi harga kader PP,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakapolrestas Surakarta AKBP Andi Rifai yang diwakili Kasat Bimas Kompol Suharmono menyampaikan materi tentang bagaimana unsur pemuda dalam menanggulangi ancaman paham radikalisme dan narkoba yang semakin nyata menerpa masyarakat.
Suharmono memberikan tips dan strategi dalam mencegah penyebaran paham-paham radikalisme khususnya di kalangan pemuda. Termasuk mencegah pengaruh narkoba yang sering menjadikan target nya adalah pemuda. (Marwantoro)