SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Telapak tangan kanan menaruh hormat disertasi sikap berjalan pelan-pelan namun tegas seolah-olah memerankan diri sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Peragaan itu dilakukan oleh seorang siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat di hadapan 268 siswa lainnya saat perlombaan Cosplay Soekarno di lobi sekolah, Kamis (15/8/2019).
Sementara itu siswa lainnya memakai jas putih dikombinasi dengan celana putih dan peci hitam serta dasi berjalan memainkan karakter tokoh Soekarno di hadapan siswa lain. Sorak sorai menghiasi peragaan tersebut. Tidak lupa lambaian tangan khas Bung Karno juga diperagakan oleh siswa kelas 7 B, Adiatama Mustafa Adyana Kurniawan.
“Saya suka karakter Bung Karno yang bersahabat dengan rakyat dan ramah,” ceritanya ketika ditanya sesuatu yang disuka dari Ir. Soekarno.
Tidak kalah dengan Adiatama, siswa yang menjadi perwakilan kelas berlomba memerankan tokoh Soekarno dengan kostum dan gaya khas dari Bunga Karno. Bahkan ada yang bergaya dengan tongkat saat berjalan. Selain fashion show, peserta cosplay Soekarno pun juga membaca teks proklamasi kemerdekaan RI. Coseplay Soekarno tersebut diakhiri dengan pemberian vote berupa stiker ke kertas yang ditempel di punggung masing-masing peserta.
Rizki Akbar Febian Prasetya, siswa kelas 9 A, selaku ketua panitia kegiatan semarak 17-an di sekolah mengungkapkan bahwa kegiatan perlombaan ini untuk menyemarakkan sekaligus memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74.
“Sudah menjadi tradisi baik di kampung maupun di tempat lain termasuk di sekolah melaksanakan perlombaan,” ungkapnya saat ditemui media di sela-sela acara.
Menurutnya, kegiatan ini sepenuhnya dikoordinir oleh organisasi intra sekolah yang bernama IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) sekolah di bawah pengawasan dari Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. Kurang lebih ada 10 lomba yang wajib diikuti oleh siswa kelas 7, 8, dan 9. Lomba tersebut antara lain, lomba cosplay Soekarno, membaca teks proklamasi, voli air, estafet tepung, makan kerupuk, balap karung, perang buta, dan sebagainya.
“Harapannya teman-teman mampu meneruskan perjuangan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan positif,” tandasnya.
Sementara itu, kegiatan voli air yang diikuti oleh masing-masing tim perwakilan kelas pun terlihat semarak. Satu tim berjumlah empat orang. Mereka harus berhadapan dengan tim dari kelas lain yang berjumlah sama. Bola yang terbuat dari plastik berisi air tersebut dilempar dengan kain sarung yang ujungnya dipegang oleh 4 siswa. Terdapat tantangan menarik karena net pembatas terbuat dari sarung juga sehingga masing-masing tim tidak bisa saling melihat posisi lawan. Bola air kemudian dilempar dan harus ditangkap oleh tim lawan. Jika bola air pecah atau jatuh ke lantai maka akan tambah poin. Selain berkonsentrasi menangkap dan melempar bola air dengan sarung, mereka juga harus rela bajunya basah. Sorak sorai para siswa pun terlihat saling memberikan semangat.
Aryanto selaku Humas sekolah menyambut gembira dan mengapresiasi tinggi terhadap kegiatan perlombaan pada hari ini.
“Semoga dengan kegiatan peringatan 17-an di sekolah ini mampu menjadikan siswa menjadi manusia-manusia yang unggul dan mampu meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa,” tukasnya. Triawati PP