SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tradisi mendongeng di tengah keluarga hampir punah. Jarang kita temui orang tua yang mendongeng untuk anaknya menjelang tidur.
Padahal dengan mendongeng, komunikasi orang tua dengan anak akan terjalin lebih intensif dua arah. Orang tua bisa menanamkan ajaran moral dan budi pekerti, serta agama secara langsung dari kisah yang didongengkan.
Hilangnya tradisi mendongeng iki akibat dampak dari perkembangan tehnologi yang sangat pesat. Di era digital semua orang, mulai anak-anak sampai orang tua, sibuk dengan gadget masing-masing. Anak-anak kecanduan bermain game. Orang tua sibuk bermai media sosial.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Mahasiswa KKN Unisri kelompok 44 yang berada di wilayah desa Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar, ingin kembali menghidupkan tradisi mendongeng dengan menggelar kegiatan mendongeng.
Kegiatan dilaksanakan bakda Ashar, Jumat (9/8/2019) bertempat di masjid Nurul Hidayah.
Panitia Pelaksana, Fitri Apqorinur Aeni, menjelaskan kegiatan diikuti 110 santri TPQ/TPA dari desa Nagsri, Kemiri, Macanan dan Pulosari. Menghadirkan Kak Sidiq Nuryanto dari Istana Dongeng Nusantara.
“Kemahiran Kak Sidiq dalam mendongeng mampu menciptakan suasana segar dan anak-anak betah mengikuti hingga akhir acara,” paparnya.
Selanjutnya, Fitri, menambahkan intisari dogeng yang disampaikan Kak Sidiq mengajak anak gemar menabung sejak kecil.
“Syukur bisa menabung untuk latihan melaksanakan penyembelihan hewan qurban tahun depan,” pungkasnya, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews. suhamdani