SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polresta Surakarta mengerahkan 1.250 personel keamanan untuk menjaga aksi demo di Gedung DPRD Kota Solo tetap kondusif. Aparat keamanan dikerahkan selain dari jajaran Polresta Surakarta, juga diback up Brimob dan TNI, Selasa (24/9/2019).
Kapolresta Surakafta, AKBP Andy Rifai menyebutkan, aksi diharapkan tetap damai dan kondusif seperti yang disampaikan para peserta aksi sebelumnya.
“Semoga tetap damai sesuai yang dikatakan kepada kami. Peserta aksi melakukan longmarch mulai dari Manahan hingga ke sini (Gedung DPRD Solo-red). Sesuai dengan UU No 9 Tahun 1998, unjuk rasa diberikan waktu hingga pukul 18.00 WIB. Sebelum itu, rekan mahasiswa bisa meninggalkan tempat,” ungkapnya di sela penjagaan aksi demo.
Sementara itu, akibat aksi demo yang dilakukan ribuan mahasiswa, berdampak pada lumpuhnya sebagian rute lalu lintas di Jalan Adi Sucipto.
“Terkait itu, lalu lintas di Jalan Adi Sucipto terpaksa dialihkan karena tidak bisa dilewati. Lalu lintas dari Tugu Makutho dialihkan ke Klodran. Dari timur diarahkan ke Jalan Ahmad Yani,” papar Kapolresta.
Di sisi lain, Wakil Ketua 1 DPRD Surakarta, Sugeng Riyanto menemui peserta aksi sekitar pukul 13.18 WIB. Dengan menaiki mobil podium, Sugeng mencoba melakikan komunikasi dengan para peserta aksi.
“Kami akan menerima semua mahasiswa secara terbuka, dengan satu syarat harua tertib,” pungkasnya.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Solo melakukan aksi demontrasi dalam rangka Hari Agraria, Selasa (24/9/2019). Aksi berawal di Plasa Manahan, dilanjutkan dengan longmarch sepanjang Jalan Adu Sucipto menuju Kantor DPRD Solo.
Sepanjang perjalaban longmarch, massa tidak berhenti meneriakkan tuntutan-tuntutan demo menolak RUU Pertanahan dan mengkritik kinerja Anggota DPRD yang dinilai tidak memihak masyarakat bawah. Berdasarkan panrauan lapangan, peserta aksi kompak mengenakan pakaian hitam-hitam dan membawa spanduk-spanduk dengan tulisan kritikan kepada anggota dewan. Triawati PP