JAKARTA– Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) menyelenggarakan Indonesia Fintech Forum 2019 (IFF 2019) pada Rabu (4/9) di Auditorium Dhanapala, Kementerian Keuangan. Mengusung tema percepatan tranformasi digital ekonomi kegiatan ini diadakan oleh KAFEGAMA Periode Kepengurusan 2018-2021 yang diketuai oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Sekretaris Umum, Friderica Widyasari Dewi.
Dalam rilis ke Joglosemarnews, Jumat (6/9/2019), kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian KAFEGAMA terhadap perkembangan ekonomi digital serta mendorong akselerasi industri keuangan digital di Indonesia. Lebih dari 1200 peserta hadir dalam IFF 2019 yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mewakili Presiden RI Joko Widodo.
“Melalui kegiatan ini, para regulator, perbankan, investor dan pelaku usaha fintech dapat dipertemukan untuk bersama-sama mempercepat proses inklusi keuangan digital di Indonesia”, ujar Darmin Nasution dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga diisi sesi panel diskusi bertema “Shaping the Future of Indonesia Fintech Industry” serta menghadirkan expertise dan founder dari para pelaku startup yang ada di Indonesia. Sementara itu, sesi panel diskusi kedua mengangkat tema “The Untold Story: Why We Survive” menghadirkan pembicara di antaranya SVP Traveloka, Alvin Kumarga, CEO Modalku, Reynold Wijaya, CEO & Co-Founder TaniHub, Pamitra Wineka dan CEO Modal Rakyat, Stanislaus Tandelilin , dengan moderator CEO & Co-Founder KataData, Metta Dharmasaputra.
Menurut Ketua Umum KAFEGAMA Perry Warjiyo, saat ini perkembangan ekonomi keuangan digital di Indonesia juga sudah mengubah kehidupan di sektor riil. Berbagai inovasi digital di beberapa sektor industri terbukti dapat mempercepat dan memotong proses yang selama ini memakan waktu lama. “Hadirnya inovasi-inovasi digital di bidang ekonomi dapat mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi kita yang saat ini baru mencapai 51 persen. Melalui fintech juga diharapkan lebih dari 60juta UMKM yang saat ini belum tersentuh perbankan atau financial services dapat membantu mendorong perekonomian Indonesia”, tutup Perry.
Harapannya, imbuh Perry, setelah IFF 2019, para peserta mendapatkan kesiapan dalam menghadapi tranformasi digital ekonomi di Indonesia. Jsnews/Kiki DS