Beranda Daerah Karanganyar Tolak 7 Desa Jadi Cagar Budaya, Bupati Karanganyar: Ini Pemiskinan Massal! 

Tolak 7 Desa Jadi Cagar Budaya, Bupati Karanganyar: Ini Pemiskinan Massal! 

Bupati Juliyatmono. Foto/Istimewa
Bupati Juliyatmono. Foto/Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Karanganyar mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) segera melakukan kajian ulang mengenai penetapan 7 Desa dari 13 desa yang berada di Kecamatan Gondangrejo, sebagai kawasan cagar budaya nasional.

Ketujuh desa tersebut adalah, Desa Tuban, Desa Krendowahono, Desa Dayu, Desa Rejosari, Desa Bulurejo,  Desa Jeruksawit seta Desa Wonosari.

Disisi lain, Dalam Perda RT RW disebutkan, hanya Desa Dayu, merupakan satu-satunya desa cagar budaya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono usai rapat koordinasi PBB P2, Selasa (10/09/2019) menyatakan, penetapan Desa Dayu sebagai cagar budaya, berdasarkan kajian teknis, serta dari kajian soal cagar budaya. Sedangkan desa lain yang ada di sekitarnya, ujar bupati, tidak termasuk cagar budaya.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Jika desa di luar Desa Dayu masih ditetapkan sebagai cagar budaya, maka dampaknya, desa tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan dikelola masyarakat dan  tidak bisa diperuntukkan untuk apapun, ini namanya pemiskinan massal. Untuk itulah kita hanya mengusulkan Dayu saja sebagai kawasan cagar budaya,” tegas bupati.

Ditambahkan bupati, Pemkab segera mengirimkan surat kepada Mendikbud, sebagai penegasan untuk melakukan kajian. Sehingga warga dan Pemkab Karanganyar, dapat memanfaatkan lahan untuk kemajuan pembangunan desa.

“Kendalanya SK Menteri dan SK Gubernur. Secara teknis kan tidak bisa kita langgar. Tetapi, tetap tidak akan merubah Perda RT RW yang baru dan   menyatakan, hanya Dayu yang ditetapkan sebagai cagar budaya,” tandasnya. Wardoyo