KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi rusuh yang terjadi di Wamena, Papua, telah menyebabkan banyak kerugian, baik nyawa harta benda termasuk meninggalkan rasa trauma yang mendalam bagi para korbannya.
Hal itu juga memantik empati dari Aliansi Umat Islam Karanganyar (AUIK) bersama Eleman Muslim Karanganyar. Beberapa elemen itu menggelar Apel Siaga Umat Islam Karanganyar untuk menyatakan siap berjihad.
Aksi berlangsung di depan monumen Jaten, Karanganyar, Jumat( 4/10/2019) siang.
Aksi tersebut dipicu rasa keprihatinan atas peristiwa Kemanusiaan yang terjadi di Wamena. Rasa duka cita kaum Muslimi atas jatuhnya korban jiwa, banyaknya warga yang terpaksa mengungsi hingga ke luar dari Papua.
Diiringi gema Takbir yang bersahutan, pengasuh salah satu ponpes di Matesih Karanganyar ini langsung menyapa pada para peserta aksi dengan menanyakan kesiapan mereka untuk berjihad untuk saudara sebangsa dan setanah air di Wamena dan melawan kelompok OPM di Papua.
Ustad Samsudin mengungkapkan Wamena adalah bagian dari bangsa Indonesia. Dimana Wamena adalah suatu kota kecil yang sedang berjuang untuk mempertahankan kedaulatannya.
“Saat ini saudara kita di Wamena sedang tercabik-cabik kehidupannya, bahkan sebagian telah kehilangan nyawanya karena kejahatan yang dilakukan OPM,” paparnya dalam orasi yang digelar di depan Monumen Jaten, Jumat (4/10/2019).
Ditegaskan Samsudin, ikatan Merah Putih sama dengan Wamena. Di Wamena juga berkibar Merah Putih yang sama. Bangga rasanya menjadi anak-anak Indonesia, bangga sebagai Bangsa dan penduduk Indonesia.
“Kita semua makan dan minum dari hasil tanah dan bumi Indonesia. Jika mereka terluka dan nyawa mereka tertumpahkan oleh tangan jahat OPM. Wajib bagi kita untuk jihad fi sabilillah,” tandasnya.
Sementara itu aksi serupa juga digelar di kota Solo. Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) desak presiden Jokowi agar serius menangani masalah Papua. Aksi demonstrasi digelar di depan Mapolresta Surakarta, Jalan Adi Sucipto, Solo.
Humas DSKS Endro Sudarsono sampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya koramban kerusuhan di Wamena. Selain itu pihaknya juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan dan BIN atas tragedi tersebut.
“Kami dengan tegas mendesak kepada pemerintah juga apara agar segera memulihkan kondisi di Wamena. Agar dilakukan dengan pendekatan persuasif sehingga kondisinya bisa kembali normal dan masyarakat bisa hidup damai dan berdampingan seperti sebelumnya,” tandas Endro. Wardoyo