SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belajar tak hanya dengan guru yang ada disekolah. Belajar bisa dengan siapa saja dan siapapun bisa menjadi guru. Termasuk dalam pembelajaran bahasa, interaksi dengan orang yang mahir berbahasa pun bisa berdampak positif memperlancar penguasaan bahasa.
Hal inilah yang dilakukan MTsN 4 Sragen. Dalam rangka menunjang pembelajaran mata pelajaran bahasa inggris di madrasah agar lebih baik lagi, MTsN yang dipimpin Kasek Sumanto itu terus melakukan terobosan inovatif.
Setelah mengirim siswa belajar di Kampung Inggris Solo (KIS), kali ini pihak sekolah juga rela mendatangkan native speaker atau pembicara asing langsung dari luar negeri.
Native speaker yang dihadirkan adalah Miss Irene Aston asal Madagaskar, Sabtu (6/10/2019). Wanita asal Madagaskar tersebut juga terlihat bersemangat dalam berkomunikasi kepada siswa MTsN 4 Sragen.
Dia mengaku pengalaman berkomunikasi dan mengajarkan bahasa inggris kepada siswa adalah pengalaman yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Para siswa pun juga tampak menikmati pembelajaran langsung dengan pembicara dari luar negeri itu.
Kepala MTsN 4 Sragen, Sumanto mengatakan Native Speaker itu sengaja didatangkan untuk menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap Bahasa Inggris dan ermotivasi untuk berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.
Menurutnya, kegiatan itu sudah menjadi program rutin yang dilaksanakan minimal satu semester sekali.
“Alhamdulillah anak-anak sangat antusias dengan adanya program mengundang native speaker ini. Serta bisa membangkitkan semangat dan gairah siswa MTsN 4 Sragen berbahasa Inggris. Bahkan saya lihat mereka sangat aktif dan senang. Mereka tertantang untuk bertanya dan menjawab menggunakan Bahasa Inggris dengan benar,” paparnya Minggu (6/10/2019).
Sumanto menguraikan tujuan lain mengundang native speaker adalah memotivasi siswa mengasah kemampuan percakapan bahasa inggrisnya melalui praktek langsung dengan penutur aslinya.
Rahmaisya, yang biasa dipanggil Ara, salah satu siswa Alumni Program Kampung Inggris Solo (KIS) mengaku senang dengan kehadiran native speaker ke sekolahnya.
“Jadi lebih semangat belajar Bahasa Inggris karena kita akan belajar untuk mencari kalimat sendiri untuk bisa berbicara dengan native speaker tersebut. Jadi tanpa sadar kita sudah nambah kosakata, tidak cuma belajar teori tapi bisa praktik langsung. Dengan kehadiran native, kita juga belajar untuk lebih peka dengan apa yang dia bicarakan dalam bahasa Inggris. Kita juga bisa belajar bagaimana pengucapan sebuah kalimat atau pronounciation yang benar dari mereka,” terangnya. Wardoyo