JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Kasus Bendera HTI di SMKN 2 Sragen, Disdikbud Jateng Tunggu BAP Lengkap. Kadisdikbud: Semoga Segera Kembali ke Jalan Yang Lurus! 

Kadisdikbud Pemprov Jateng, Jumeri. Foto/Wardoyo
   
Kadisdikbud Pemprov Jateng, Jumeri. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengatakan masih mendalami kasus bendera tauhid yang identik dengan lambang Ormas HTI di kegiatan ekskul SMKN 2 Sragen.

Pihaknya mengaku masih menunggu kelengkapan klarifikasi dan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan oleh tim Disdikbud Jateng.

“Kita sedang lakukan pendalaman terhadap persoalan itu. Kita sudah kroscek ke berbagai sumber lain. Nanti akan kita putuskan status kasus itu seperti apa setelah kita punya data yang lengkap,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM saat ditemui usai menghadiri launching Pedoman Penyusunan RKAS SMA, SMK, SBLN dan Aplikasi Sidara Girisaka di Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (17/10/2019) malam.

Jumeri mengungkapkan pendalaman komprehensif diperlukan lantaran pihaknya tak ingin menjustifikasi atau menghukum seseorang tanpa didukung data yang kuat.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Secara prinsip, dinas terus berupaya melakukan upaya preventif dan pembinaan agar menghindarkan dari ancaman radikalisme di kalangan sekolah.

Ia juga berharap kasus di SMKN 2 Sragen itu bisa menjadi cambuk bagi semua pihak untuk membina anak-anak lebih baik lagi. Sehingga para guru, kepala sekolah, dan orangtua bisa lebih baik dan lebih mencintai negeri ini.

“Lewat peristiwa itu kita jadikan koco brenggolo, cermin untuk lebih berhati-hati. Ke depan Kasek harus lebih mengawasi guru dan muridnya. Semoga mereka (siswa) juga segera kembali ke jalan yang lurus,” tukasnya.

Lebih lanjut, Jumeri menguraikan sebenarnya selama ini berbagai upaya pencegahan dan antisipasi sudah dilakukan lewat sosialisasi dan di tiap pertemuan dengan Kasek.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air

Akan tetapi, banyaknya insan yang ada di dunia pendidikan membuat tak semuanya bisa terkontrol 100 persen steril dari hal-hal yang tak dikehendaki.

“Namanya orang banyak, masih muncul satu dua ya itu bagian dari dinamika. Kita juga tidak bisa menjamin steril 100 persen. Tapi setidaknya kita terus berupaya melakukan langkah preventif,” urainya.

Jumeri menambahkan sejak mencuat di media, Rabu kemarin tim sudah langsung diterjunkan secara kontinyu melakukan pembinaan. Pembinaan juga dilanjutkan Kamis (17/10/2019) tadi dan besok oleh tim Muspida Sragen dan MUI.

“Kita BAP senua, nanti kita laporkan juga ke Pak Gubernur, hasilnya seperti apa,” tandasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com