Beranda Daerah Sragen Luluhlantak Disapu Kebakaran, Pasar Nglangon Langsung Akan Dibangun Tahun 2020. Pemkab Sragen...

Luluhlantak Disapu Kebakaran, Pasar Nglangon Langsung Akan Dibangun Tahun 2020. Pemkab Sragen Siapkan Rp 40 Miliar 

Tatag Prabawanto. Foto/Wardoyo
Tatag Prabawanto. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemkab Sragen berencana segera membangun kembali Pasar Nglangon, yang barusaja ludes dilalap kebakaran, Senin (30/9/2019) malam.

Pembangunan diwacanakan langsung digeber tahun 2020 dengan menelan anggaran antara Rp 35-40 miliar.

Hal itu disampaikan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Selasa (1/10/2019). Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM saat ditemui di ruangannya, Tatag mengatakan mengingat kondisi Pasar Nglangon yang luluhlantak, Pemkab memang berencana segera melakukan pembangunan kembali.

Hal itu dikarenakan keberadaan Pasar Nglangon, sangat penting terutama untuk menyelamatkan urat nadi ekonomi dan para pedagang.

“Tadi kami sudah berkumpul dengan pedagang dan membahas salah satunya rencana pembangunan kembali Pasar Nglangon. Akan kita bangun tahun 2020 dengan anggaran APBD. Dananya sekitar Rp 35 hingga Rp 40 miliar,” papar Tatag.

Ia yang juga Plt Kepala Dinas Perdagangan Sragen itu menguraikan sembari menunggu pembangunan, Pemkab juga akan mendirikan pasar darurat di Pasar Nglangon.

Baca Juga :  RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka oleh Bupati Yuni, Menjadi RS Ke-13 di Kabupaten Sragen

Pasar darurat itu didirikan untuk menindaklanjuti keinginan para pedagang yang menghendaki tetap bisa berjualan pasca kebakaran.

“Mereka meminta bisa kembali segera berjualan. Makanya dalam waktu sesegera mungkin, akan kita dirikan pasar darurat untuk sementara. Tapi nggak boleh dibangun permanen, karena nanti sudah dibangun tahun depan,” terang Tatag.

Hasil pendataan terakhir menunjukkan jumlah los dan kios yang terbakar dilaporkan mencapai 100 unit.

Lurah Pasar Nglangon, Margono, kepada wartawan mengatakan hasil pendataannya, jumlah kios yang terbakar mencapai 31 unit. Kemudian jumlah los besar kecil yang ludes ada 69 unit.

“Lalu ada juga pedagang bambunya 4 titik,” paparnya.

Ia menguraikan mayoritas los dan kios yang terbakar bermacam-macam. Mulai dari kios kayu, bambu, toko besi, penyembelihan ayam, penggilingan daging, toko sembako hingga kios warung.

Sementara, Sekda menambahkan hasil olah TKP Tim Inafis memastikan kebakaran dikarenakan hubungan arus pendek listrik alias korsleting.

Baca Juga :  Wulan Purnama Sari, Anggota DPRD Jateng, Ajak Generasi Muda Sragen Promosikan Budaya Jawa Lewat Media Sosial

Mengenai kerugian, diperkirakan mencapai Rp 3 miliar. Kerugian dihitung dari material dagangan milik pedagang yang ludes terbakar yang ditaksir mencapai Rp 2 miliar ditambah kerusakan bangunan mencapai Rp 1 miliar. Wardoyo