SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Populasi burung dara atau merpati yang ditempatkan di alun-alun Sragen kembali menjadi sorotan. Pasalnya ternyata jumlah burung dara yang ada makin hari semakin berkurang.
Hal itu memantik keprihatinan dari Pemkab setempat. Bahkan, Sekda Sragen Tatag Prabawanto yang selama ini kerap memberi makan burung-burung dara itu, menyayangkan adanya tangan jahil yang disinyalir sengaja mencuri burung dara di Alun-alun.
Menyusutnya populasi burung dara Alun-alun terungkap kemarin seusai Apel Satgas MTA bersama Relawan di Sragen dalam rangka bersih-bersih Sungai Garuda. Sekda mengaku kaget lantaran populasi burung dara di Alun-alun Sragen tinggal 38 ekor saja. Padahal sebelumnya jumlahnya masih 56 ekor.
“Ini tinggal 38 ekor. Berarti yang hilang 18 ekor. Prihatin lah. Masih ada saja tangan jahil yang ingin mengambil dan mencuri merpati-merpati itu dari alun-alun,” papar Tatag, Senin (28/10/2019).
Tatag menyampaikan kekesalannya atas ulah oknum yang tega merusak populasi burung dara Alun-alun. Padahal selama ini, burung-burung dara itu ditempatkan di Alun-alun agar menambah keasrian seperti yang terjadi di kota-kota lain seperti Pare, Kediri dan Madiun.
Tetapi akibat tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab itu, jumlahnya semakin berkurang.
“Di sana orang datang, bawa makanan untuk doro (merpati), dan tidak ada keinginan untuk mengambil,” ujarnya.
Tatag mengharapkan dengan adanya merpati di alun-alun bisa menumbuhkan ekonomi rakyat.
Mereka bisa berjualan jagung dengan harga yang terjangkau bagi pengunjung alun-alun untuk sekadar memberi makan merpati.
“Maksud kami nanti di sini ada yang jualan jagung di sekitarnya. Misalnya satu kantong Rp 3.000, khan sudah untung,” katanya.
Tatag menyebut, merpati di alun-alun Sasono Langen Putro yang semula jumlahnya 56 ekor sekarang menjadi 38 ekor. Berarti sudah berkurang sebanyak 18 ekor lantaran ada tangan jahil yang sengaja mengambilnya.
“Saya kira itu ada oknum yang sengaja mengambilnya (mencuri),” tandasnya. War8doyo