SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kondisi para siswa korban tragedi ambruknya aula SMK Negeri 1 Miri Sragen dilaporkan mulai membaik. Jumat (22/11/2019) tadi, sebanyak tiga korban dipulangkan setelah dinyatakan membaik.
Sehingga hingga hari ini tadi, total siswa yang dirawat tinggal 10 orang. Kepala Cabang Dinas (KCD) wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto mengatakan kondisi para korban terus menunjukkan perkembangan positif.
Berdasarkan laporan terakhir, dari 13 siswa yang masih dirawat di rumah sakit, 3 orang diperbolehkan pulang hari ini.
“Ada 3 siswa yang sudah diperbolehkan pulang hari ini. Dua siswa yang dirawat di RSUD Sragen, sementara yang satu di PKU Muhammadiyah Solo. Sehingga tinggal 10 siswa yang masih dirawat di rumah sakit. Secara umum para siswa ini kondisinya terus membaik,” ujar Eris saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (22/11/2019).
Eris melanjutkan, 10 korban yang masih dirawat berada di empat rumah sakit yang berbeda. Yakni lima orang RSUD Sragen, tiga siswa di RS Karima Kartasura, satu orang RSUD dr. Moewardi, dan satu orang PKU Muhammadiyah Solo.
Kabid Pelayanan RSUD Sragen, Sri Herawati membenarkan 2 korban yang dirawat di RSUD Sragen, sudah diperbolehkan pulang hari ini.
Kedua korban ini sebelumnya mengalami patah tulang di jari, serta retak di pergelangan kaki.
Setelah ditangani, kondisi keduanya sudah membaik sehingga dokter memperbolehkan mereka dibawa pulang.
“Sudah membaik sehingga keduanya diperbolehkan pulang. Saat ini masih ada 5 siswa yang kami rawat. Kondisinya cukup baik, hanya dokter membutuhkan waktu lagi untuk observasi,” terangnya.
Terpisah, Kepala SMKN 1 Miri, Sarno menyebutkan, kondisi di sekolah kini sudah berangsur normal. Pihaknya memastikan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan seperti biasa.
“Sudah normal. Karena yang kena bencana kan hanya aula saja. Ruang kelas, ruang teori, ruang praktek tidak ada yang rusak sehingga tidak terpengaruh. Kondisinya sudah berjalan seperti biasa,” kata Sarno. Wardoyo