JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Reuni 212 bukanlah gerakan pengawal fatwa ulama yang asli. Demikian ditegaskan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Menurut dia, gerakan yang sebenarnya telah berakhir dengan dibubarkannya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).
“Kalau (gerakan 212) yang asli kan sudah selesai. Nah, itu kemudian muncul (kelompok) baru lagi,” kata dia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Ma’ruf Amin mengatakan dirinya tidak pernah diundang ke acara Reuni 212. Tapi, dia menghadiri undangan Aksi 212 yang pertama pada 2 Desember 2016.
Wapres Ma’ruf menanggapi rencana acara Reuni 212 di Jakarta.
Semula Reuni 212 diadakan untuk memperingati demonstrasi besar di DKI pada 2 Desember 2016. Pengunjuk rasa mendesak Ahok dipenjara dengan tuduhan menista agama.
Adapun agenda Reuni 212 yang akan datang adalah menuntut Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri atau Sukmawati Soekarnoputri, adik Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri, dihukum.
Sukmawati dituding telah menista agama karena membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden RI dan Proklamator Sukarno.
Ma’ruf Amin menjelaskan, Aksi 212 yang pertama kali digelar oleh GNPF MUI. Saat itu dia menjabat Ketua Umum MUI sering diundang ke acara GNPF MUI terutama setelah mengeluarkan fatwa bahwa ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghina Al Quran.
Setelah Ahok dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan divonis penjara, dia melanjutkan, tugas GNPF MUI selesai sehingga dibubarkan. Kemudian muncullah gerakan baru dan menyelenggarakan Reuni 212.