JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Miris, Dirjen Kemendikbud Temukan Banyak Bantuan Alat Kesenian Ternyata Tak Dimanfaatkan oleh Sekolah. Ada Yang Masih Terbungkus Plastik Bertahun-Tahun!  

Foto/Humas
   
Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Dalam rangka melestarikan kesenian tradisional dan memperingati hari wayang, Direktorat jenderal kebudayaan kementrian pendidikan dan kebudayaan bekerjasama dengan SMK N 8 Surakarta dan Pemerintah Desa Dawung adakan pentas seni siswa dan pagelaran wayang kulit.

Dalam agenda itu, pejabat Kemendikbud meminta agar bantuan alat kesenian yang diberikan bisa dipergunakan secara maksimal. Sebab selama ini ada bantuan yang masih terbungkus plastik karena tidak dipakai.

Direktur jenderal kebudayaan kementrian pendidikan dan kebudayaan, Restu Gunawan mengungkapkan bahwa beberapa kali kunjungannya ke sekolah-sekolah yang telah difasilitasi selalu mendapati kalau bantuannya bertahun-tahun tidak dipergunakan dengan alasan sayang.

“Bahkan masih ada yang terbungkus plastik,” paparnya.

Karenanya ia menghimbau agar bantuan pemerintah bisa dimanfaatkan secara maksimal.

“Bukan perkara tampil-tampilan tetapi kita ingin memastikan bantuan dari pemerintah betul-betul digunakan oleh anak-anak kita karena dalam proses pendidikan kesenian itu sangat penting” ungkapnya.

Restu menambahkan dengan berkesenian bisa menambah rasa percaya diri anak. Misalnya saat tampil di sebuah pertunjukan.

Selain itu juga dapat memupuk rasa toleransi karena saat berada diatas panggung sudah tidak ada lagi yang namanya perbedaan suku ataupun agama.

Bupati Karanganyar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tarsa menyampaikan bahwa pada Tanggal 7 November mendatang dalam rangka memperingati hari wayang dunia dan nasional Pemerintah Kabupaten Karanganyar adakan pagelaran wayang kulit dengan menghadirkan 17 dalang kondang, salah satunya Ki Mantep Sudarsono.

Ditambahkan bahwa dirinya akan terus berkomitmen untuk memperbanyak festival kesenian karena dengan itu penampilan anak bisa tersalur, semangat dalam berlatih jadi tinggi serta bisa mengekspresikannya dalam pertunjukan.

” Apabila penampilan siswa saat pementasan masih kurang sempurna harus dimaklumi karena mereka bukan seniman, dan semangatnya harus selalu dipupuk dan senantiasa didukung agar timbul rasa percaya diri. Karena semua seniman sukses dulunya pasti pernah merasakan kegagalan,” terangnya.

Pejabat Kemendikbud, Kuat Prihatin, dalam laporannya menerangkan bahwa sejak Tahun 2012 pihaknya telah melakukan kegiatan untuk mensupport atau mendukung pengembangan kesenian yaitu dengan pemberian bantuan fasilitasi sarana kesenian di sekolah-sekolah.

Dari Tahun 2012 sampai 2018 kurang lebih 4.600 sekolah di seluruh Indonesia telah terfasilitasi, dibanding dengan jumlah total sekolah sebanyak 280 ribu bisa dikatakan bahwa yang dilakukan oleh pemerintah baru seujung kuku.

Namun pihaknya akan terus berupaya mendorong kemajuan kesenian di sekolah-sekolah, upaya yang telah dilakukan untuk mempercepat akselerasi pemenuhan fasilitasi sekolah sebanyak 280 ribu tersebut.

Mulai Tahun 2019 pemberian bantuan ini dilakukan secara bertahap. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com