JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Hilang Dari Rumah, Perempuan Asal Sukodono Sragen Ditemukan Tewas di Lahan Tebu 

Tim Inafis Polres dan Polsek Sukodono saat melakukan pemeriksaan jasad korban yang ditemukan tewas di lahan tebu Baleharjo, Sukodono, Sragen, Rabu (11/12/2019). Foto/Wardoyo
   
Tim Inafis Polres dan Polsek Sukodono saat melakukan pemeriksaan jasad korban yang ditemukan tewas di lahan tebu Baleharjo, Sukodono, Sragen, Rabu (11/12/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Warga Desa Baleharjo, Sukodono, Sragen digegerkan dengan penemuan mayat di lahan tebu wilayah setempat, Rabu (11/12/2019) siang.

Mayat berjenis kelamin perempuan itu ditemukan tergeletak di lahan tebu Dukuh Bangurejo, Desa Baleharjo.

Data yang dihimpun di lapangan, jasad perempuan tua itu kemudian diketahui bernama Wagiyem (80). Jasad perempuan asal Dukuh Sidarto RT 1, Baleharjo itu ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB.

Jasad korban ditemukan oleh warga yang bersama anak korban melakukan pencarian siang tadi.

Baca Juga :  Patroli Subuh Polres Sragen Berantas Balap Liar dan Ciptakan Keamanan Ramadan

Sebelumnya, korban menghilang dari rumah tanpa pamit sejak pagi. Karena tak kelihatan, anak korban kebingungan dan kemudian mencari keberadaan ibunya.

Bersama warga, anak korban mencari ke lingkungan sekitar dan sampai ke areal lahan tebu. Sampai di lokasi, warga dikejutkan dengan kondisi korban yang sudah tergeletak tak bernyawa di tengah areal tebu.

Seketika desa itu menjadi gempar. Tak lama berselang, tim kepolisian setempat mendatangi TKP dan mengevakuasi jasad korban.

“Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Diduga korban meninggal karena kondisinya memang sudah tua,” papar Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Harno.

Baca Juga :  Ketahuan Ngamar di Hotel Saat Bulan Suci Ramadhan, Sejumlah Pasangan Bukan Suami Istri Berhasil Diamankan Polres Sragen

Ia menguraikan dari keterangan kerabat, korban selama ini dalam kondisi sudah pikun atau linglung. Korban juga sering meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga.

“Dan sudah menjadi kebiasaan, kalau anak laki-lakinya pulang ke rumah namun ibunya tidak ada di rumah, mesti langsung mencari. Karena keluarga sudah menerima, selanjutnya jenasah

korban diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com