KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sudah memelihara sapi tapi sulit menggemukkannya atau bahkan sakit-sakitan? Silakan datang ke Bengkel Ternak di Pusat Pengembangan Sapi Gama kerja sama Fakultas Peternakan UGM dan PT Widodo Makmur Perkasa.
Di bengkel ternak milik pengusaha Sragen, Tri Agus Bayuseno di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Klaten itu, sapi yang kurus dan sakit-sakitan bisa menjadi hewan yang sehat dan gemuk.
Adanya bengkel ternak yang kali pertama di Indonesia tersebut membuat banyak kalangan penasaran.
Bahkan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro berkenan mengunjungi bengkel ternak sapi yang terletak di kaki perbukitan itu, Rabu (18/12/2019).
Saat mengecek sapi-sapi berukuran jumbo, Menristek dibuat kagum.
“Saat ini konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah. Hal itu karena daya beli rendah. Dengan program sapi Gama, semoga dapat menambah pasokan daging untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat,” kata Menristek Soemantri Brojonegoro, di sela-sela kunjungannya.
Ditambahkan, saat ini impor daging masih tinggi karena distribusi daging dari daerah masih terkendala transportasi. Pemerintah berusaha agar Indonesia tidak impor daging sapi. Maka, upaya menuju swasembada daging sapi akan terus dilakukan.
Karenanya, Soemantri mengapresiasi dan menyambut baik keberadaan bengkel ternak. Dengan perawatan sapi yang baik, diharapkan Indonesia bisa menjadi swasembada daging.
“Semoga UGM dan PT Widodo Makmur Perkasa dapat terus untuk melakukan kerja sama untuk pengembangan peternakan sapi,” bebernya.
Sementara Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ali Agus yang menyambut kedatangan Menristek didampingi Sekretaris Daerah Klaten Jaka Sawaldi, dan perwakilan PT Widodo Makmur Perkasa mengatakan sentra ternak sapi di Jambakan lebih difokuskan untuk penggemukan.
“Saat ini di Jambakan dilakukan penggemukan 3.000 sapi gama. Sapi Gama bisa diartikan Gagah dan Maco dengan produkdi daging yang tinggi. Sedang bengkel ternak untuk merawat sapi lokal yang kurus, sakit-sakitan dan kurang pakan sehingga menghasilkan sapi yang sehat dan gemuk. Kemudian kerja sama ini juga melakukan pengembangan ternak ayam dan aneka produknya seperti telur yang nonkolesterol,” jelas Ali Agus. Wardoyo