SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen menegaskan tidak memberikan ruang bagi calo untuk bermain-main dalam pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasatlantas AKP Sugiyanto menegaskan, pelayanan SIM kini sudah dipermudah termasuk ujian dengan transparan, sehingga tidak perlu mengurus melalui calo.
Kemudahan diberikan di antaranya dengan layanan sistem online termasuk pembayaran non tunai dan ujian secara transparan.
Inovasi ini diterapkan karena saat ini Polres Sragen menjadi salah satu percontohan menuju zona integritas bebas korupsi dan bersih melayani.
Kasatlantas menjelaskan layanan SIM di Sragen sudah menerapkan inovasi dan pelayanan sudah ada loket perloket terpisah sesuai dengan kebutuhan.
Seperti cek kesehatan sudah ada di luar lingkungan Mapolres, petugas pun tidak menerima uang cash, karena pembayaran sudah non tunai melalui, ATM BRI, Link Aja, termasuk Ovo.
Kemudian saat menuju kantor pelayan SIM, pemohon harus menukar sementara KTP dengan kartu register khusus yang tidak bisa diakses calo atau orang yang tidak akan memohon SIM.
“Kartu itu juga dilengkapi barcode sebagai kunci pembuka pintu menuju ruangan ujian SIM. Kemudian saat mengikuti ujian audio visual, pemohon harus mengerjakan sendiri soal dalam komputer tidak bisa untuk bertanya ataupun meniru hasil pekerjaan peserta ujian lainya,” paparnya Jumat (27/12/2019).
Kasatlantas menjelaskan sistem saat ini sebenarnya tidak memberikan ruang kepada calo untuk bermain-main dalam pengurusan SIM.
Apalagi celah petugas yang melakukan pungutan untuk memuluskan pemohon SIM diyakini makin kecil. Karena selain diawasi dengan sistem juga ada pengawas internal dan eksternal.
“Di depan sudah ada register untuk perpanjangan SIM atau mencari baru maka dikasih identitas yang ada didepan itu. Kartu barcode itu dilengkapi untuk membuka pintu. Kita juga ada pengawas Iternal Provos, itu ada yang mengawasi
selama pelayanan itu sudah buka sendiri,” jelasnya.
AKP Sugiyanto meminta masyarakat tidak mudah tergiur dengan iming-iming calo yang mengaku dapat meloloskan ujian SIM dengan imbalan sejumlah uang. Pihaknya mengklaim semua ujian dilakukan pemohon apabila tidak lolos maka akan diulang sampai pemohon dapat lolos.
Menurut Sugiyanto ada pelayanan Couching Clinic untuk ujian pratktik yang tidak lulus, setelah jam pelayanan selesai dapat melaksanakan latihan bersama petugas sampai jam 5 sore.
Termasuk ujian audio visual ada teknik logika yang diajarkan petugas sebelum mengerjakan soal dalam komputer. Wardoyo