Beranda Daerah Karanganyar Satu Pengurus PDIP Karanganyar Diusulkan Dipecat. Ketua DPC Sebut Jangan Jadi Banteng...

Satu Pengurus PDIP Karanganyar Diusulkan Dipecat. Ketua DPC Sebut Jangan Jadi Banteng Berkepala Celeng, Nyindir Siapa?

Bagus Selo. Foto/Wardoyo
Bagus Selo. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR,JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua DPC PDP Karanganyar, Bagus Selo mengajak segenap jajaran internal dan kader PDIP setempat menjadikan HUT ke 47 PDIP sebagai momentum untuk konsolidasi bagi seluruh kader partai di semua tingkatan.

Pasalnya, ia mengendus masih ada perbedaan friksi di kalangan internal yang terjadi saat ini.

Hal itu disampaikan usai menghadiri acara puncak HU PDIP ke 47 yang berlangsung di halaman Kantor DPRD Karanganyar, Minggu (26/01/2020).

Bagus yang juga Ketua DPRD Karanganyar itu mengatakan konsolidasi menjadi penting untuk kembali menyatukan PDIP di Bumi Intanpari.

Menurutnya saat ini yang perlu ditanamkan kepada seluruh kader adalah tentang kedisiplinan. Baik kedisiplinan ideologi, disiplin organisasi, serta disiplin program tindakan dan perbuatan kepada pengurus partai.

Ia mempersilakan bagi kader PDIP keluar dari partai jika tidak memiliki jiwa Soekarnoisme dan tidak mau tunduk kepada aturan yang ditetapkan ketua umum partai, Megawati.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Aturan itu baik dalam hal rekomendasi, dan tidak mau menjalani aturan partai.

“Ini sudah kami jalankan. Ada salah satu pengurus partai, selama dilantik jadi pengurus tidak aktif. Berdasarkan hasil rapat pleno, kami berhentikan sementara dan telah kami kirim ke DPP PDIP. ini salah satu sikap kami yang tegas,” kata dia.

Bagus menguraikan evaluasi lain yang dilakukan di tubuh PDIP Karanganyar itu dikarenakan pihaknya merasakan masih terdapat banyak fiksi yang menyebabkan  tidak  kondusif.

Ia mengingatkan agar tidak ada benalu di dalam PDIP Karanganyar.

“Kepengurusan saya ini, harus solid. Jangan menjadi benalu di PDIP. Jangan jadi banteng berkepala celeng. Itu kan banyak kader yang menjadi pengurus partai. Saat ada even politik, justru mendukung partai lain. Ini menunjukkan dia bukan  kader ideologi  Soekarno. Semua kader harus ideologi Soekarno, kalau tidak, akan saya sapu bersih,” tegasnya. Wardoyo