SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Temuan ular kobra bermunculan di sejumlah wilayah di Kecamatan Sidoharjo, Sragen dalam beberapa waktu terakhir.
Temuan anakan ular kobra itu terdeteksi di Desa Patihan, Desa Singopadu dan Desa Jetak, semuanya di Kecamatan Sidoharjo.
“Yang sudah berhasil kita evakuasi ini ada dua ekor anakan dan saat ini sedang nlungsungi. Dua ekor itu ditemukan di rumah Muhibin, warga Nggebung, Patihan, Sidoharjo. Saat kita evakuasi, dua ekor kobra itu ada di teras. Tapi ada juga yang sudah dibunuh warga karena ketakutan,” ujar personel rescue dari Poldes Masaran Unit Sidoharjo, Alfian Rendi Prasetyo (24), kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (15/1/2020).
Dua ular kobra berwarna hitam itu saat ini diamankan dalam toples. Dua ular kobra berjenis kobra jawa itu sedang mengalami ganti kulit.
Tadi petang, tim Poldes dan rescue dari tim Indonesian Offroad Federation (IOF) Sragen yang dipimpin Ahmad Mujiyono juga menerima laporan kemunculan ilar.kobra dari warga Dukuh Banyuning, RT 11, Desa Singopadu, Sidoharjo.
Namun saat dicek ke lokasi, tiga anakan ular kobra yang muncul sudah terlanjur dibunuh. Ular itu muncul di rumah
Aris Setyawan (35) warga Dukuh Banyuning RT 11, Singopadu.
Aris mengaku terpaksa melapor ke rescue karena takut dalam dua hari terakhir, rumahnya banyak muncul ular kobra.
“Awalnya kemarin sore, ada satu ekor anakan kobra masuk rumah. Seukuran jari tengah. Waktu itu masuk ke kolong bifet. Lalu tak cutik-cutik malah ngeses (mendesis). Lalu berhasil saya keluarkan dan saya matiin karena takut. Karena di rumah ada anak saya,” paparnya ditemui di rumahnya, Rabu (15/1/2020) petang.
Tak lama kemudian, muncul lagi satu ekor anakan kobra di dinding samping timur rumahnya. Kemudian ular itu kembali dibunuh oleh tetangga depan rumahnya.
Belum reda kekagetannya, satu ekor anakan kobra kembali muncul di dekat kandang samping rumahnya yang kebetulan dekat dengan sawah.
“Tiga-tiganya dibunuh semua Mas. Lha takut karena pas ketahuan kepalanya sempat naik dan sini banyak anak-anak kecil yang sering main. Karena ada terus, kita jadi was-was ke mana-mana. Masuk rumah mau melangkah jadi takut sendiri. Akhirnya saya lapor ke rescue agar dicek dan dicari indukannya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Ia menduga anakan kobra yang bermunculan itu tetap ada indukannya. Karenanya ia berharap rescue bisa menyisir dan menemukan indukannya.
“Waktu kita cek di pematang samping rumah dekat sawah itu ada batu dan kelihatan rong ( lubang) besar. Mungkin di situlah sarangnya. Kita was-was karena banyak anak-anak di sini,” timpal Sutrisno (60), orangtua Aris yang tinggal di sebelahnya.
Sempat dilakukan penyisiran hingga pukul 17.30 WIB, namun tim belum berhasil menemukan indukannya. Ahmad Mujiyono menyampaikan kalau di sebuah lokasi atau rumah ditemukan anakan-anakan kobra, maka dimungkinkan memang ada indukannya.
Tapi tidak bisa dipastikan indukannya ada di dekat lokasi anaknya. Sebab jika menurut insting ular kobra, biasanya menempatkan telurnya di lokasi yang dianggap nyaman untuk inkubasi penetasan telurnya.
“Pesan kami, kalau ada ular di rumah, jenis apapun jangan langsung dibunuh. Silakan kontak ke rescue, akan kita evakuasi. Kalau semua ular ditemukan lalu dibunuh, nanti lama-lama akan punah. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan ekosistem sehingga dampaknya tikus-tikus merajalela. Ular yang kita evakuasi pun, nanti akan direhabilitasi dan kita lepasliarkan untuk keseimbangan alam,” tandasnya.
Sebelummya, anakan kobra juga dilaporkan muncul di Desa Jirapan, Masaran beberapa waktu lalu. Kemudian di Desa Ndawung,Masaran. Wardoyo