
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyakit Leptospirosis mulai menebar ancaman di Kabupaten Karanganyar. Sebanyak enam warga menjadi korban setelah terjangkit penyakit yang biasa dikenal dengan kencing tikus itu.
Empat warga dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya kini masih dalam perawatan di rumah sakit. Wabah leptospirosis itu melanda tiga kecamatan yakni Kecamatan Colomadu,Kecamatan Gondangrejo dan Kecamatan Tasikmadu.
Data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, empat warga yang meninggal dunia tersebut berasal dari Kecamatan Tasikmadu , Colomadu dan Gondangrejo.
Jumlah kasus Leptospirosis awal 2020 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya 2 sampai 3 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo membenarkan jika saat ini sudah empat warga meninggal akibat serangan bakteri Leptospirosis.
Kasus itu terjadi pada awal tahun 2020. Menurutnya kasus serangan bakteri Leptospirosis yang terjadi di Karanganyar sudah mencapai 6 kasus. Dan saat ini, masih terdapat 2 warga yang menjalani perawatan.
“Penyebaran penyakit Leptospirosis ini, rawan terjadi di Karanganyar bagian barat di antara wilayah Kecamatan Colomadu dan Gondangrejo, serta Kecamatan Tasikmadu. Sudah mengakibatkan empat warga meninggal dunia,” papar Cucuk, Kamis (30/1/2020).
Cucuk menguraikan DKK Karanganyar telah memerintahkan seluruh tenaga medis di daerah rawan penyebaran penyakit mematikan itu.
Petugas dikerahkan untuk melakukan penyelidikan epidimologi dari hulu ke hilir. Lalu memaksimalkan kinerja Puskesmas, dalam rangka upaya pencegahan penyakit berbahaya ini.
“Kita sudah perintahkan seluruh tenaga medis untuk melakukan penyelidikan secara epidimologi di daerah rawan. Kami juga meminta agar Puskesmas melakukan upaya pencegahan,” urainya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dengan membersihkan lingkungan sekitar. Kemudian meminimalisir genangan air, serta selalu mencuci tangan sebelum mengkonsumsi makanan usai melakukan kegiatan apapun. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.