![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/02/IMG-20200225-WA0054.jpg?resize=500%2C237&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sragen membuat gebrakan baru dengan merintis jurnal ilmiah bagi para pendidik.
Jurnal beenama Jurnal Dwija Sukawati itu dirintis oleh PGRI Kabupaten Sragen sebagai solusi banyaknya kesulitan mengembangkan prosefinya terutama dalam karya ilmiah.
Hal itu disampaikan Ketua PGRI Sragen, Suwardi pada acara Sosialisasi Jurnal Dwija Sukawati di Aula Gedung PGRI Teguhjajar Karangmalang Sragen, Selasa (25/2/2020).
Ia mengatakan saat ini, banyak guru yang terkendala dalam mengembangkan profesinya. Salah satu kesulitan yang sangat dirasakan adalah menulis karya ilmiah,khususnya jurnal.
Oleh karena itu, diharapkan lahirnya Jurnal Dwija Sukawati yang diterbitkan oleh PGRI Kabupaten Sragen bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut.
“Jurnal dibutuhkan bagi guru PNS yang ingin memenuhi persyaratan administrasi guna kenaikan pangkat. Dengan demikian, mau tidak mau, guru PNS harus berusaha menulis jika ingin naik pangkat. Tanpa memenuhi syarat administrasi, mustahil cita-cita itu bisa terwujud,” paparnya.
Ada yang istimewa di Jurnal Dwija Sukawati ini. Seperti dielaskan oleh Johan Wahyudi, Ketua Bidang Pengembangan Profesi PGRI Kabupaten Sragen, keistimewaannya itu bisa dilihat dari status jurnal yang telah ber-ISSN, yakni nomor 26866161.
Selain itu, Jurnal Dwija Sukawati dicetak dengan kertas HVS sehingga mudah dibaca dan tidak mudah rusak. Jurnal juga terbit tiga kali setahun, yakni bulan Februari, Juni, dan Oktober. Masing-masing edisi memuat 15 artikel yang lolos seleksi layak terbit.
“Ini sangat istimewa karena rerata jurnal hanya memuat 10 naskah dan terbit dua kali setahun” jelasnya kepada peserta.
Sosialisasi digelar dengan peserta yang terdiri atas Koordinator Pengawas, MKKS, K3S, HIMPAUDI, IGTKI, Ketua MGMP SMA SMP semua mapel, dan Ketua Cabang PGRI se-Kabupaten Sragen.
Acara itu mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari peserta. Saat sesi tanya jawab, banyak peserta minta agar dewan redaksi sering mengadakan pelatihan penulisan jurnal. Juga muncul permintaan supaya anggota PGRI diprioritaskan.
Johan yang mewakili Dewan Redaksi Dwija Sukawati menambahkan pihaknya akan berusaha mewujudkan ekspektasi semua harapan tersebut. Wardoyo