JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki peluang besar untuk menggantikan ayahnya menjadi Ketua umum Partai Demokrat.
Terkait hal itu, Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai wajar bila figur AHY mendapat dukungan memegang kendali Partai Demokrat.
Terlebih lagi, sebagian kader Partai Demokrat merasa ‘trauma’ bila pemilihan ketua umum diserahkan ke pasar terbuka.
”Ini terlihat saat terpilihnya Anas Urbaningrum yang akhirnya terjadi hal tak diinginkan sehingga berakibat pada terkoreksinya elektabilitas PD secara signifikan di Pemilu 2014 lalu,” katanya, Sabtu (22/02/2020).
Maka itu, Khoirul memandang pemilihan ketua umum lebih tepat melalui mekanisme aklamasi seperti Kongkres 2015.
Wajar jika banyak kader yang menginginkan pengganti Ketum hendaknya berasal dari pihak-pihak yang telah dididik, memiliki kesamaan cara pandang politik dan kebangsaan dengan SBY dan mendapatkan restu politik dari SBY.
Karena itulah, dapat dipahami mengapa banyak kader PD yang cenderung menghendaki pemilihan AHY secara aklamasi.
Sebab, sistem aklamasi tentu berbeda dengan sistem penunjukan, sehingga tetap menjamin hak suara pengurusnya.
Lagi pula, makin menguatnya dukungan jajaran pengurus daerah terhadap figur AHY yang dibuktikan banyaknya deklarasi dukungan pengurus DPD PD kepada AHY.
“Realitas politik itu bisa dikapitalisasi oleh Demokrat, sebab hadirnya figur sentral dalam struktur organisasi partai politik akan memudahkan partainya untuk mengonsolidasikan kekuatan politik, menghindari potensi faksionalisme, dan konflik internal akibat kompetisi kepemimpinan internal,” tukasnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat SBY mengamanatkan kongres akan digelar pada 2020. Kabarnya, kongres Partai Demokrat akan digelar sebelum Mei mendatang.