Beranda Umum Nasional Dituduh Tak Menyadap untuk Buru Harun Masiku, KPK Meradang, Nawawi Pomolango:...

Dituduh Tak Menyadap untuk Buru Harun Masiku, KPK Meradang, Nawawi Pomolango: Sok Tahu

Nawawi Pomolango adalah seorang hakim dan mulai dikenal saat bertugas di PN Jakarta Pusat dalam kurun 2011-2013 / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lamanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memburu  Harun Masiku, memunculkan berbagai persepsi dan spekulasi publik terhadap lembaga antirasuah tersebut.

Muncul pertanyaan juga, bahwa KPK tidak melakukan penyadapan untuk memburu buron kasus suap komisioner KPU, Wahyu Setiawan tersebut.

Mengenai tuduhan tersebut, Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango membantahnya. Nawawi menyangkal lembaganya tak melakukan penyadapan untuk memburu Harun Masiku, caleg PDIP yang sang tersangka.

Nawawi menilai pihak yang menuding seperti itu sok tahu.

“Sok tahu saja yang ngomong ini, memangnya kami harus mengumbar ke beliau soal sudah disadap atau belum?” kata dia saat dihubungi, Sabtu (15/2/2020).

Nawawi meminta semua pihak membiasakan diri untuk memastikan sebelum menuding.

Baca Juga :  Menkeu Purbaya Beberkan Efek Samping Ciptaker di Era Jokowi Bikin Negara Rugi Rp 25 Triliun per Tahun

“Saya selalu membiasakan diri dan memastikan apa yang saya bicarakan adalah hal yang saya pahami,” kata dia.

Sebelumnya, Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) menilai KPK tak serius untuk memburu Harun Masiku.

KPK, menurut Pukat, bahkan tak melakukan penyadapan untuk mencari tahu keberadaan kader PDIP ini.

“Sampai sekarang itu KPK tidak melakukan penyadapan untuk mengejar Harun Masiku,” kata peneliti Pukat, Zaenur Rohman saat dihubungi, Kamis (13/2/2020).

Menurut Zaenur, selama ini KPK selalu melakukan penyadapan ketika mengejar buronan. Maka itu, ia menilai langkah KPK dalam perburuan Harun ini aneh.

“KPK selama ini kalau memburu orang melakukan penyadapan, sekarang itu tidak dilakukan,” kata dia.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.