![IMG-20200203-WA0022](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/02/IMG-20200203-WA0022.jpg?resize=640%2C427&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/02/IMG-20200203-WA0022.jpg?resize=500%2C333&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaksanaan ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kabupaten Sragen hari kedua, Selasa (4/2/2020) kembali di warnai sejumlah peserta yang kesasar.
Tidak hanya itu, petugas juga terpaksa harus dikerahkan menyisir ke sekitar lokasi ujian. Pasalnya masih banyak peserta yang berada di luar ruangan ketika waktu sudah sudah hampir mulai ujian.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sragen, Sutrisna mengatakan di hari kedua tadi, ada 2 peserta yang kedapatan kesasar.
“Tadi ada satu peserta CPNS Kabupaten Klaten kesasar masuk sini. Padahal jadwal ujian Klaten masih Selasa depan. Mungkin dia salah jadwal dan kurang cermat melihat tanggal ujiannya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (4/2/2020).
Karena salah jadwal, peserta yang kesasar asal Klaten itu kemudian disarankan balik kembali. Selain itu ada satu peserta ujian CPNS Kodya Solo juga kesasar masuk ke lokasi ujian Sragen di LKPPS Gondangrejo.
Padahal, harusnya yang bersangkutan mengikuti ujian yang berlokasi di UNS Solo.
“Tadi sudah langsung kita sarankan untuk kembali ke UNS Solo dan sudah teratasi,” terang Sutrisna.
Sutrisna menguraikan hingga hari kedua ini salah satu yang menjadi peringatan dan perhatian untuk peserta adalah banyaknya peserta yang masih mengabaikan ketepatan untuk hadir di lokasi ujian dan masuk ruangan.
Dari pantauannya dan tim, masih banyak peserta yang datangnya last minute atau di detik-detik terakhir menjelang berlangsungnya ujian.
Kondisi itu amat riskan bagi peserta karena secara sistem, mereka yang terlambat hanya semenit akan langsung kehilangan kesempatan untuknregister dan berpotensi tidak bisa mengikuti ujian.
“Ini yang harus menjadi perhatian. Mungkin sebagian peserta tidak membaca pengumuman secara keseluruhan. Misalnya jadwal ujiannya jam 8.00 WIB, mereka mestinya 90 menit sebelumnya sudah harus di sini. Tapi masih banyak kita jumpai mereka datang jam 7.45 WIB atau seperempat jam sebelum mulai ujian. Padahal waktu 90 menit itu peserta harus sudah masuk ruangan karena harus mengikuti serangkaian tahapan,” terangnya.
Ia menjelaskan waktu 90 menit sebelum ujian itu diminta sudah standby karena peserta harus mengikuti tahapan. Mulai dari penitipan barang, loading antrian, masuk pendaftaran, PIN register, absen dan pengarahan sebelum masuk ke ruangan tes.
“Tadi kami juga mendapati sudah hampir memasuki waktu ujian, masih banyak peserta yang duduk-duduk di warung dan jalan. Akhirnya tadi kami temen dan temen-temen terpaksa harus menyisir ke sekitar lokasi untuk segera masuk. Memang tadi, tidak ada yang sampai gagal ujian karena terlambat tahapan. Tapi kalau masuknya kurang 5 atau 10 menit kan akhirnya jadi ketar-ketir sehingga mereka harus lari mengikuti tahapan sampai PIN register,” tandasnya.
Ia berharap agar hal itu menjadi perhatian bagi para peserta untuk lebih mempersiapkan dan datang lebih awal. Ia hanya kasihan jika peserta sudah datang dari jauh- jauh pada akhirnya kemudian kehilangan kesempatan ujian.
Hanya karena terlalu santai dan tidak memperhatikan rangkaian tahapan yang sudah ditentukan
“Untuk hari ketiga ujian akan digelar tetap 5 sesi dengan masing-masing sesi 450 peserta,” tandasnya. Wardoyo