Beranda Daerah Wonogiri Miris. Baru Sebulan Januari 2020 Sudah Terjadi 8 Kasus Kekerasan Anak di...

Miris. Baru Sebulan Januari 2020 Sudah Terjadi 8 Kasus Kekerasan Anak di Wonogiri. Tahun 2019 Ada Total 14 Kasus, Bikin Wonogiri Belum Masuk Kabupaten Layak Anak

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kekerasan pada anak masih terjadi di Wonogiri. Per Januari 2020 kemarin terhitung sudah ada 8 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Wonogiri.

Fakta itu terungkap ketika diselenggarakan advokasi Kabupaten Layak Anak (KLA) di ruang Girimanik Kompleks Setda Wonogiri, Jumat (7/2/2020).

“Dalam tahun pertama saya menjabat, ada 87 kasus kekarasan anak dalam setahun. Lalu mulai kita desain dan mengambil langkah strategis untuk mengatasinya, di tahun selanjutnya, jadi 24 kasus. Di tahun 2019 ada 14 kasus. Artinya ada tren penurunan. Tapi kalau ini tidak ditindaklanjuti dengan berbagai langkah, bisa jadi gejalanya berpotensi akan naik lagi. Buktinya baru di bulan Januari sudah ada 8 kasus,” terang Bupati.

Berkaitan dengan kondisi di Wonogiri, Bupati mengutarakan keprihatinannya karena Wonogiri belum masuk dalam kategori Kabupaten Layak Anak. Bupati benar-benar meminta semua pihak terkait punya kesiapan dalam menuju predikat KLA. Bupati secara pribadi mengutarakan kesiapannya untuk duduk dan bicara bersama.

Baca Juga :  Penundaan Retret, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Bertahan di Hotel Magelang

“Saya tidak ingin berteori. Mari kita duduk bersama, kita bicarakan bersama. Apakah dalam penganggaran sudah bisa mengaktualisasi dan mencerminkan Wonogiri yang layak anak? Kalau Kabupaten/Kota lain yang sudah masuk kategori layak anak, tapi dalam implementasinya juga masih ditemukan kejadian-kejadian yang masuk kualifikasi UU perlindungan anak. Saya tidak mau ini terjadi di Wonogiri. Percuma, kalau kita menyandang predikat Kabupaten Layak Anak, secara administratif memenuhi syarat, tapi implementasinya di lapangan tidak begitu,” imbuhnya.

Bupati meminta gerakan Satgas Sayang Anak yang jumlahnya ratusan orang dan tersebar di pelosok-pelosok desa bisa diaktifkan lagi. Petugas PPKB dan PLKB diminta untuk lebih pro aktif ke masayarakat. Secara khusus, Bupati juga meminta para Camat melakukan sosialisasi berkala ke desa-desa tentang bahaya seks bebas, permasalahan kekerasan anak, penyuluhan bahaya narkoba, dan lainnya. Dinas Pendidikan sebagai garda terdepan diminta mengambil langkah aktif memberi penyuluhan dan sosialisasi di sekolah-sekolah. Aria