Pasar Unik dan Bertuah di Tambak Sribit Diproyeksi Jadi Ikon Wisata Sejarah Baru di Sragen. Kini Sudah Ada Pendapanya, Jelang Sewindunan Bupati dan Pejabat Hadir Tengok Persiapan!

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keberadaan Pasar Tambak di Dukuh Tambak, Desa Sribit, Sidoharjo, Sragen memang sudah eksis sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam.

Pasar unik yang hanya muncul setahun sekali itu kini diproyeksikan menjadi wisata sejarah baru di Bumi Sukowati.

Dan menjelang momen sewindu yang menjadi puncak pasaran tahun ini, Pasar Tambak tengah bersolek untuk menyambut peringatan dengan menggelar persiapan dan pertunjukan budaya, Kamis (27/2/2020) malam.

Di lokasi pasar yang dikenal bertuah itu digelar pertunjukan wayang kulit sekaligus peresmian Pendapa Pasar Tambak. Pendapa itu diresmikan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang hadir didampingi Ketua DPRD Suparno, Sekda Tatag Prabawanto, Anggota DPRD Fraksi PKB Fathurrohman dan jajaran Muspida.

Kepala Desa Sribit, Sutaryo dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme warga dalam berperan mendukung perkembangan Desa Sribit. Terutama untuk mengenalkan Pasar Tambak menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten sragen.

“Karena nilai budaya dan sejarah terkait dengan petilasan Eyang Tambak. Di sini peran masyarakat dan antusias masyarakat dalam mengembangkan serta mengenalkan Pasar Tambak untuk menjadi destinasi pariwisata sejarah,” paparnya.

Ia mengatakan perayaan Pasar Tambak yang digelar setahun sekali itu diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten.

Pemdes sangat berharap ritual itu bisa menjadi perayaan tahunan dan kalender wisata agar bisa menarik wisatawan dan mendatangkan pendapatan asli desa (PAD).

Sementara, politisi PKB Sragen, Fathurrohman yang memperjuangkan dana aspirasi untuk pengembangan Pasar Tambak mengatakan peresmian Pendapa itu merupakan momentum awal menjelang peringatan delapan tahun Pasar Tambak atau sewindu tahun ini.

Setiap periode sewindu, Pasar Tambak akan memasuki puncaknya dan paling ramai.

“Pendapa ini dibangun menghabiskan dana Rp 100 juta yang bersumber dari dana aspirasi kami. Harapannya tentu ini bisa mengangkat keberadaan Pasar Tambak dan mampu menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kabupaten Sragen, serta dapat meningkatkan perekonomian warga,” terangnya.

Fathur mengungkapkan nantinya potensi lain juga akan dikembangkan yakni bidang perikanan. Rencananya di sekitar lokasi akan dibuat pemancingan agar lebih ramai.

“Menengok sejarah Eyang Tambak, serta nguri – nguri budaya, nanti kita wacanakan pembangunan kolam ikan dan pemancingan. Kalau bisa ada event lomba memancing setiap minggunya,” urainya.

Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan setelah dengan adanya ramai pemberitaan mengenai Pasar Tambak di media sosial, dirinya meminta kepada pemerintah desa untuk bisa terus mengembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di Sragen.

Menurutnya, Pasar Tambak punya potensi besar untuk mendunia karena punya ciri khas tersendiri yang tidak ditemukan di pasar atau lokasi wisata sejarah yang lain.

“Harapan kami ini bisa jadi icon Desa Sribit dan jadi destinasi wisata baru di Sragen,” tandasnya.

Yuni juga berharap semua Pemdes dan kepala desa untuk bisa berkreasi dan mampu menggali potensi serta menunjukkan ciri khas keunggulan masing-masing. Sebab hanya dengan keunggulan dan inovasi akan bisa meningkatkan kemajuan desa. Wardoyo