JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belakangan ini, TikTok menjadi ngetren di kalangan remaja. Melalui permainan itu, banyak remaja yang tak sadar akan risiko fisik yang ditimbulkan dari permainan tersebut.
Jika tidak berhati-hati dalam melakukan tantangan, kegiatan yang seharusnya menyenangkan itu justru bisa menyebabkan cedera tubuh yang serius.
Berikut ini tiga tantangan berbahaya yang beredar di jejaring sosial TikTok.
1. Skullbreaker Challenge
Dari namanya saja Anda sudah bisa menebak jika tantangan ini berbahaya. Skullbreaker challenge dilakukan oleh tiga orang yang berdiri sejajar lalu melompat.
Dua orang di pinggi akan melompat dahulu, lalu kemudian peserta posisi tengah, akhirnya mengikuti langkah itu.
Ketika si tengah melompat ke udara, dua orang di bagian pinggir akan menjegal kaki orang yang berada di tengah itu.
Tindakan tersebut mengakibatkan orang yang di tengah jatuh ke tanah, lalu mendarat dengan punggung dan kepala mereka.
Polisi telah mendakwa dua remaja di daerah Daytona Beach, Florida, dengan pelanggaran ringan atas insiden yang terjadi disana.
Selain itu, dua siswa di Meksiko baru-baru ini membuat versi “skullbreaker challenge” mereka sendiri, tetapi dilaporkan menggunakan sweter sebagai ganti kaki mereka dan mengakibatkan seorang gadis tersandung.
2. Penny Challenge
Tantangan yang juga dikenal sebagai “outlet challenge” ini sangat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran. Dalam tantangan ini para remaja memasukkan bagian pengisi daya ponsel ke soket listrik, sebelum mencoba membuat percikan dengan menyentuh garpu dengan sebuah koin.
Tindakan ini akan menimbulkan percikan api, kerusakan pada sistem kelistrikan hingga dapat menyebabkan kebakaran.
3. Cereal Challenge
Tantangan satu ini juga bisa memiliki hasil akhir yang berpotensi bahaya. Dalam tantangan ini, seseorang menuangkan susu dan sereal ke dalam mulut seseorang yang berbaring dengan mulut terbuka dan memakan menu sarapan itu dari mangkuk manusia.
Semuanya bisa menjadi sangat berantakan, belum lagi bahaya tersedak bagi orang yang menjadi mangkuk.
TikTok pun telah memberikan daftar pedoman komunitas yang menyatakan bahwa perusahaan tidak mengizinkan konten yang terlalu mengerikan atau mengejutkan, terutama yang mengandung kekerasan atau penderitaan.
Kegiatan berisiko atau perilaku berbahaya lainnya yang tidak diperbolehkan adalah aksi amatir atau tantangan berbahaya.
Psikolog Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk mengatakan, kebanyakan orang yang melakukan tantangan TikTok ini adalah anak remaja yang sedang mencari jati dirinya.
Ia menyarankan agar orang tua yang memiliki remaja ikut membimbing mereka dalam menyalurkan keinginan untuk mencari jati diri anaknya pada hal yang lebih positif dan tidak mengandung bahaya.
“Orang tua juga harus menyadarkan anak bahwa risiko
tantangan yang viral di media sosial itu besar, sehingga penting untuk lebih
berhati-hati,” kata Hamdi di Tempo pada 17 Februari 2020.