PURWOREJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Video siswi SMP di Purworejo dibully tiga siswa beredar dan viral media sosial. Setelah video pertama beredar kini disusul video ke-2 dengan durasi lebih panjang.
Video kedua merupakan detik-detik perekam datang untuk merekam aksi tigapelaku. Dalam video terdengar suara pelaku diduga perempuan.
Perekam datang dari luar ruangan. Kemudian berdiri di depan pintu. Lantaran menggema suara perekam tidak begitu jelas.
Berikut video pertama yang beredar
Ganjar Hubungi Bupati
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bereaksi dengan kasus tersebut.
Ganjar sampai menelepon Bupati Purworejo, Agus Bastian.
Hal ini disampaikannya melalui akun resmi instagramnya, @ganjar_pranowo.
“Stop Perundungan! Akun saya dipenuhi info ttg video anak salah satu SMP di Butuh Purworejo. Kasek sdh saya telp & dia sdh menanganinya, demikian juga pihak kepolisian sdh mendapatkan laporan.
Pak Bupati jg sdh saya telp.
Saya minta pengawas sekolah besok turun & dari dinas P&k Prov Jateng akan membantu.
Semoga ortu mereka juga paham apa yg terjadi dg anak2 merekadi sekolah itu. https://jateng.tribunnews.com/2020/02/12/siswi-smp-purworejo-dibully-ganjar-saya-telepon-kepala-sekolahnya-besok-disdik-ambil-tindakan,” demikian caption dalam video tersebut.
Di akun Twitternya, Ganjar juga akan berkunjung ke Purworejo pagi ini, Kamis (13/2/2020), untuk mengetahui duduk permasalahan hingga terjadi perundungan.
Foto Wajah Pelaku
Beredar di medsos tiga wajah pelaku perundungan (bully) siswi di sebuah SMP di Purworejo, Rabu (13/2/2020).
Wajah pelaku tampak memelas dan tertunduk lesu ketika berada di sebuah ruangan.
Diduga ketiga pelaku dimintai keterangan kepolisian.
Foto tersebut dibagikan pemilik akun facebook Sarino R
Sedangkan foto berikutnya dibagikan pemilik akun facebook Sigit Darmoko Purworejo.
Tiga pelaku perundungan siswi SMP Purworejo
Tiga pelaku perundungan siswi SMP Purworejo (Facebook/Sigit Darmoko Purworejo)
Diduga ketiga pelaku diinterogasi pihak kepolisian.
Melihat tiga wajah pelaku membuat netizen geram dan kesal.
Lantaran wajah memelas pelaku tak sebanding ketika wajah “garang” mereka melakukan perundungan.
Berikut komentar netizen
Umar Harun : Sarino R Ojo kei ampun
Mas Pay : Giliran ketangkep raine koyo maling ayam abis d kroyok masa.
Netizen lain kesal dengan kelakuan ketiga pelaku.
Husain Suryo : Atmojo Ora ditahan rpp, keno sanksi sosial lak tambah mumet kui bocah e
Murti Ibu’e Vika : Kandangkan pelakune ndak tuman
Polisi Bentuk Tim Khusus
Viral di media sosial, video aksi bully tiga siswa kepada seorang siswi di dalam kelas salah satu SMP swasta Purworejo.
Video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.
Tak hanya menampar atau memukul, beberapa tendangan juga dilancarkan dalam video tersebut.
Ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.
Siswi bersangkutan hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.
Dia terdengar menangis tersedu-sedu.
Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.
Berikut narasi yang dilampirkan dalam keterangan video itu.
“Tlg sebarin aduh benar sakit hati menangis mimin liat kaya gini.Kelakuan bejad anak² jaman sekarang
Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukan malah kelakuan kaya preman
Ngebully anak org apalagi anak perempuan main pukul main tendang emang kalian pikir itu ga sakitt…
Tolong Viralkan biar anak² bego divideo ini di DO aja dari sekolahnya apalagi anak cewe yg dibully ini kekurangan ga kaya anak normal
Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.”
Tribunjateng.com pun mengonfirmasi kejadian itu ke Polres Purworejo.
Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut.
“Ya (kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi untuk ininya baru kita dalami.”
“Intinya dari Polres Purworejo baru mendalami kasus itu.”
“Itu saja, infonya masih terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi, mas,” jelasnya.
Kompol Andis menambahkan, Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.
Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.
“Nanti dululah kalau masalah jumlah pelaku ya.”
“Karena masih pendalaman,” kata mantan Kapolsek Semarang Utara itu.
Ganjar Bereaksi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak menyangka kali pertama mengetahui aksi bullying antarsiswa di SMP Muhammadyah Butuh Purworejo.
Begitu melihat video yang viral tersebut, Ganjar berujar langsung menelepon kepala sekolah terkait.
“Saya sudah telepon Kaseknya.”
“Sudah ditangani sekolah, saya sedang minta detilnya,” kata Ganjar dalam pesan singkat, Rabu (12/2/2020) malam.
Ganjar mengatakan kasus tersebut sudah ditangani kepala sekolah dan polisi setempat.
“Besok saya minta pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo turun untuk klarifikasi, sekaligus mengambil tindakan.”
“Karena mereka masih anak-anak, saya minta diberikan konseling bersama ortunya,”tambah Ganjar.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, video aksi bully tiga siswa kepada seorang siswi di dalam kelas salah satu SMP swasta Purworejo.
Video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.
Tak hanya menampar atau memukul, beberapa tendangan juga dilancarkan dalam video tersebut.
Ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.
Siswi bersangkutan hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.
Dia terdengar menangis tersedu-sedu.
Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.
Berikut narasi yang dilampirkan dalam keterangan video itu.
“Tlg sebarin aduh benar sakit hati menangis mimin liat kaya gini.Kelakuan bejad anak² jaman sekarang
Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukan malah kelakuan kaya preman
Ngebully anak org apalagi anak perempuan main pukul main tendang emang kalian pikir itu ga sakitt…
Tolong Viralkan biar anak² bego divideo ini di DO aja dari sekolahnya apalagi anak cewe yg dibully ini kekurangan ga kaya anak normal
Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.”
Tribunjateng.com pun mengonfirmasi kejadian itu ke Polres Purworejo.
Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut.
“Ya (kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi untuk ininya baru kita dalami.”
“Intinya dari Polres Purworejo baru mendalami kasus itu.”
“Itu saja, infonya masih terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi, mas,” jelasnya.
Kompol Andis menambahkan, Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.
Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.
“Nanti dululah kalau masalah jumlah pelaku ya.”
“Karena masih pendalaman,” kata mantan Kapolsek Semarang Utara itu.
Kronologi
Kasus siswi dibully 3 siswa SMP Muhammadyah Butuh Purworejo mendadak viral setelah videonya beredar di media sosial.
Kasus siswi dibully di Kecamatan Butuh Purworejo itu terjadi pada Rabu (12/2/2020) pagi hari.
Sesuai informasi yang beredar, pihak siswi yang dibully melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian pada pukul 16.00 WIB.
“Yang melapor seorang wanita,” kata informan Tribunjateng.com yang meminta identitasnya tak disebutkan.
Lebih lanjut, dia enggan menjelaskan perempuan yang dimaksud serta detail pelaporannya.
“Pelaporannya terkait penganiayaan siswa. Itu saja,” tambahnya.
Belum diketahui mengapa jarak antara pelaporan dan kejadian begitu jauh, berselang beberapa jam.
Sumber itu menyebut identitas dan alamat masing-masing yang terlibat namun meminta disimpan mengingat pelaku dan korban sama-sama di bawah umur.
Dari keterangan sumber lain, diketahui bahwa pelapor adalah ibu korban.
Ibu korban mengetahui bullying terhadap anaknya setelah melihat video kejadian di tempat kerja pukul 10.00.
Dia kemudian pulang ke rumah memberi tahu suaminya atau ayah korban.
Mereka kemudian datang ke sekolah menanyakan kebenaran adanya perundungan tersebut.
Setelah mendapat jawaban, kemudian ibu korban melaporkannya ke Polsek Butuh.
Di Semarang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak menyangka kali pertama mengetahui aksi bullying antarsiswa di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo.
Begitu melihat video yang viral tersebut, Ganjar berujar langsung menelepon kepala sekolah terkait.
“Saya sudah telepon Kaseknya.”
“Sudah ditangani sekolah, saya sedang minta detilnya,” kata Ganjar dalam pesan singkat, Rabu malam.
Ganjar mengatakan kasus tersebut sudah ditangani kepala sekolah dan polisi setempat.
“Besok saya minta pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo turun untuk klarifikasi, sekaligus mengambil tindakan.”
“Karena mereka masih anak-anak, saya minta diberikan konseling bersama ortunya,”tambah Ganjar.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, video aksi bully tiga siswa kepada seorang siswi di dalam kelas salah satu SMP swasta Purworejo.
Video berdurasi 28 detik itu beredar di media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp Group.
Tak hanya menampar atau memukul, beberapa tendangan juga dilancarkan dalam video tersebut.
Ada juga yang memukul menggunakan gagang sapu ijuk.
Siswi bersangkutan hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.
Dia terdengar menangis tersedu-sedu.
Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sambil terus berulah.
Berikut narasi yang dilampirkan dalam keterangan video itu.
“Tlg sebarin aduh benar sakit hati menangis mimin liat kaya gini.Kelakuan bejad anak² jaman sekarang
Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukan malah kelakuan kaya preman
Ngebully anak org apalagi anak perempuan main pukul main tendang emang kalian pikir itu ga sakitt…
Tolong Viralkan biar anak² bego divideo ini di DO aja dari sekolahnya apalagi anak cewe yg dibully ini kekurangan ga kaya anak normal
Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.”
Tribunjateng.com pun mengonfirmasi kejadian itu ke Polres Purworejo.
Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, yang dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Ya (kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo), tapi untuk ininya baru kita dalami.”
“Intinya dari Polres Purworejo baru mendalami kasus itu.”
“Itu saja, infonya masih terbatas dulu karena kami perlu konfirmasi-konfirmasi, mas,” jelasnya.
Kompol Andis menambahkan, Kapolres Purworejo sudah membentuk tim untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.
Pada intinya, lanjut Andis, Polres Purworejo baru menerima laporan dan menindaklanjuti.
“Nanti dululah kalau masalah jumlah pelaku ya.”
“Karena masih pendalaman,” kata mantan Kapolsek Semarang Utara itu.