KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kondisi lokasi wisata taman pendidikan atau Edupark yang berada satu lokasi dengan kolam renang Intanpari Karanganyar cukup memprihatinkan.
Tiga unit pesawat yang berada di lokasi wisata yang digadang-gadang menjadi salah satu lokasi tujuan wisata keluarga atersebut, tidak terawat dengan baik.
Pantauan di lokasi, cat pesawat mulai pudar dan terlihat kusam. Bahkan satu helikopter yang diletakkan di atas pintu masuk, baling-baling juga mulai rusak.
“Sebenarnya lokasi wisata ini bagus mas. Tapi sayangnya kurang terawat dengan baik. Cat pesawat mulai udar dan terlihat kusam dan kumuh,” ujar Anton, salah satu pengunjung, Selasa (25/02/20200).
Menurut Anton, di sekitar lokasi wisata edu park ini, juga sangat minim arena bermain lainnya. Sehingga membuat pengunjung jenuh dan tidak berlama-lama di lokasi. Dan ini, sangat merugikan pengelola.
“Harusnya ada arena lain yang membuat pengunjung betah. Kalau yang saya lihat, arena bermain kurang variatif,” kata dia.
Di sisi lain, sebanyak delapan kios yang berada di bagian depan lokasi wisata yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah ini, juga kosong.
Menurut penuturan sejumlah pedagang, mahalnya harga sewa kios yang mencapai Rp 10 juta per tahun, membuat kios ini tdak diminati warga yang akan membuka usahanya.
“Harga sewanya cukup mahal sehingga tidak ada peminat,” ujar salah satu pedagang yang berada di lokasi Edupark.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Direktur utama PUD Aneka Usaha yang mengelola lokasi wisata Edupark, Samidi, kepada wartawan mengaku belum bisa berbuat banyak untuk mengembangkan lokasi wisata ini.
Saat ini, pihaknya masih fokus pada penataan organisasi dan penataan sumber daya manausia (SDM).
Dengan kondisi SDM yang ada saat ini, praktis lokasi wisata Edupark ini memang belum bisa mengalami perkembangan.
“Saat ini, saya masih fokus pada penataan SDM dan struktur organisasi. Untuk mengembangkan lokasi wisata baru ini, harus ada reorganisasi. Karyawan juga nanti akan mundur semua dan akan dilakukan seleksi ulang. Untuk sementara, kegiatan usaha berjalan sepert biasa,” tandasnya
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Tony Hatmoko, menyatakan bahwa seluruh aset telah diserahkan kepada PUD Aneka Usaha selaku pengelola taman dirgantara ini. Hanya saja menurutnya penyerahan aset itu masih terganjal Perda investasi.
“Jika ingin mengelola aset yang sudah di terima maka dirubah Perda-nya dahulu biar jalan semua. Karena Perda itu membatasi aset yang ada untuk dikelola. Saya sudah menyampaikan kepada Pemerintah agar tahun ini Perda PD Aneka Usaha dievaluasi dan diubah agar bisa mengelola aset yang telah ada,” tukasnya. Wardoyo