KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemindahan pedagang kaki lima (PKL) kawasan jalur lambat sekitar alun-alun utara Karanganyar, ke area Pujasera saat jam dinas kantor, menghadirkan simalakama.
Di satu sisi, kebijakan itu membuat kawasan itu menjadi kelihatan bersih saat pagi hingga siang. Namun di sisi lain, para PKL mengeluhkan sepinya omzet sejak dipindah ke Pujasera saat jam kantor.
Keluhan salah satunya dilontarkan Yasinta Dewi, salah pedagang nasi pecel yang biasa menggelar dagangannya pagi hari di depan alun-alun. Ia mengaku penghasilannya menurun sejak dipindahkan ke Pujasera yang berada di belakang komplek perkantoran Karanganyar.
“Otomatis penghasilan menurun mas. Lokasi yang lama kan dekat jalan protokol, sekarang pindah ke Pujasera yang lokasinya di belakang. Tapi mau gimana lagi,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, spanduk pengumuman pindahnya para PKL ini juga terpasang di jalur lambat yang selama ini dijakdikan sebagai lokasi mengkalnya para PKL ini.
Kepala bidang Perdagangan dan Pasar, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Tenaga Kerja, UMKM, Karanganyar, Sriyanto menjelaskan, para PKL yang ditertibkan ini, mereka yang biasa menggelar dagangannya pagi hari, mulai dari kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga ke batas kota.
Para PKL ini diminta untuk tidak menggelar dagangannya saat jam kantor. Selepas jam kantor, mereka baru boleh kembali berjualan.
“PKL yang kita tertibkan ini, mereka yang buka pada pagi hari atau saat jam kantor. Penertiban kita lakukan mulai dari depan kantor KPU hingga ke batas kota, sehingga wajah kota tertata dengan baik. Selanjutnya PKL ini akan ditempatkan di Pujasera,” terangnya.
Ditambahkan, Pujasera yang memiliki konsep awal untuk para pedagang makanan, akan terus dikembangkan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan penataan dan pendataan para pedagang.
“Kita segera melakukan penataan dan pendataan para PKL. Sehingga ke depan, Pujasera ini menjadi salah satu pusat kuliner di Karanganyar,” ujarnya. Wardoyo