SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah Endro Prasetyo (27) driver ojek online (Ojol) yang terkena peluru nyasar polisi dalam penyergapan komplotan pencuri di pertigaan Pasar Masaran, dua malam lalu menyisakan cerita sedih dari ibunya.
Saliyem (65), sang ibu, mengaku sempat menyimpan firasat tak enak terkait putra bungsunya itu saat insiden terjadi.
Ditemui di rumahnya di Dukuh Kedusan RT 15, Karangmalang, Masaran, Sragen, ibu enam anak itu, mengaku sudah curiga putra bungsu yang selama ini menemaninya di rumah, tak pulang sampai pagi.
“Saya semalaman itu nggak bisa tidur Mas. Mikirkan terus, biasanya jam 01.00 WIB itu sudah pulang, kok sampai pagi nggak pulang. Saya kepikiran terus. Salat subuhan pun sampai nggak tenang Mas,” paparnya.
Hati Saliyem makin tak menentu ketika menerima kabar bungsunya itu dibawa ke rumah sakit Moewardi Solo karena terkena peluru nyasar. Dia baru mendapat kabar pagi harinya pukul 08.00 WIB dari tetangga.
Putranya, kakak Endro, yang sempat menolong dan mendampingi di rumah sakit sebenarnya sempat pulang dan singgah di rumah. Namun karena tak tega, ia memilih menyembunyikan kabar tertembaknya Endro dan tak menceritakan ke sang ibu.
Saliyem menuturkan Endro juga baru sekitar lima bulan lalu. Sebelumnya putra bungsunya itu bekerja di proyek tol.
Ia menuturkan kadang Endro ngojek dadi pagi, kadang malam. Sejak memutuskan menjadi ojek online itu praktis dirinya di rumah sendirian karena lima anaknya sudah berkeluarga semua.
“Ngojeke sampai mana-mana. Pulangnya nggak mesti. Kadang sore, kadang jam 22.00 WIB jam 23.00 WIB,” tukasnya.
Sesaat setelah kejadian, memang sempat ada polisi yang menyambangi dan menemuinya di rumah. Ia hanya berharap putranya bisa segera pulih kembali dan bisa bekerja seperti sedia kala.
Endro terkena peluru nyasar polisi yang menyergap komplotan pencuri diesel yang kabur dari arah Grobogan melewati Masaran, Selasa (25/2/2020) malam. Berondongan tembakan polisi yang menyergap, sebagian pelurunya nyasar ke sekitar.
Endro terkena peluru dari lengan kiri tembus ke perut samping. Dua peluru nyasar ke mobil penjual ayam goreng di dekat lokasi, Gunawan (60). Mobil itu pecah kacanya bagian depan dan samping.
Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo memastikan bahwa insiden peluru nyasar itu bukan unsur kesengajaan. Menurutnya kegiatan penyergapan pencuri dan penembakan sudah sesuai protap.
Pihaknya juga siap bertanggungjawab menanggung semua biaya pengobatan korban yang kena peluru nyasar dan perbaikan mobil.
“Kondisi lukanya nggak begitu parah. Cuma untuk ngeluarkan proyektil saja. Kami akan tanggung biaya pengobatan sampai sembuh,” tandasnya. Wardoyo