SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manajemen PDAM Tirto Negoro Sragen memutuskan menerapkan kebijakan aplus alias bergiliran masuk terhadap karyawannya.
Situasi tanggap darurat wabah corona dan kebijakan work from home yang diterbitkan Pemkab, menjadi alasan manajemen perusahaan daerah pengelola air minum itu menerapkan aplus karyawan.
“Imbauan dari pemerintah dan kebijakan Pemkab Sragen kan memang work from home (WFH) karena situasi corona saat ini. Kita taati aturan pemerintah dan berusaha semaksimal mungkin mengatur karyawan dengan melakukan aplus,” papar Dirut PDAM Tirto Negoro Sragen, Supardi, Selasa (24/3/2020).
Ia mengatakan dengan kebijakan bekerja dari rumah, ada 70 persen karyawannya yang sejak Senin (23/3/2020) diberi dispensasi bekerja dari rumah.
Sedangkan sisanya, 30 persen tetap masuk tugas seperti biasa. Untuk para karyawan yang masuk dan yang libur setiap harinya, diatur oleh masing-masing bagian serta unit.
“Jumlah karyawan kami total 260an. Yang 170an masuk, yang lainnya off atau bekerja di rumah. Nanti digilir dan pengaturannya kita serahkan pada bagian masing-masing. Karena ada beberapa unit yang karyawannya hanya 3 sampai 4 orang saja,” terangnya.
Meski ada karyawan yang libur, ia memastikan semua tetap on call 24 jam. Mereka yang sedang dapat giliran WFH pun harus siaga setiap saat dibutuhkan.
Termasuk tim unit respon cepat dan layanan aduan, juga tetap disiagakan 24 jam melayani setiap aduan pelanggan.
Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian air mengingat adanya imbauan WFH dan libur sekolah, otomatis membuat banyak warga lebih banyak di rumah sehingga konsumsi air diperkirakan bertambah.
” Yang jelas, layanan tetap biasa. Setiap aduan atau kebocoran langsung ditangani 24 jam. Produksi air juga tetap dan dipastikan memadai. Alhamdulillah sejauh ini, pelayanan lancar dan semua karyawan juga menjalankan tugas maupun aplus dengan lancar,” tukasnya. Wardoyo