SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sepasang suami istri asal Dukuh Bedono RT 14, Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Sragen, meninggal bersamaan dalam satu hari, Sabtu (14/3/2020).
Pasutri itu meninggal dalam usia 86 dan 82 tahun. Warga pun terharu dan menilai kesetiaan mereka sampai sehidup semati.
Pasutri tersebut bernama Mbah Daiman (86) dan Semi bin Parto Ijoyo (82). Entah karena kebetulan atau memang sudah takdir, pasutri tersebut sama-sama meninggal hari ini tadi.
Sang nenek meninggal terlebih dahulu pukul 03.00 WIB di rumahnya. Sedangkan sang kakek meninggal tadi pagi pukul 09.00 WIB di RSUD Dr Soeratno Gemolong.
Kades Pengkol, Haryono membenarkan meninggalnya pasutri kakek nenek warganya itu. Ia mengatakan keduanya memang meninggal akibat sakit tua.
“Yang kakek namanya Mbah Daiman meninggal dalam usia 86 tahun. Mbah Putri (sang nenek) namanya Mbah Semi meninggal di usia 82 tahun. Mbah putri meninggal duluan dinihari tadi pukul 03.00 WIB di rumah. Mbak kakung (kakek) ninggalnya jam 09.00 WIB. Tapi Mbah Kakungnya sebelumnya sudah lebih dulu dirawat di RSUD Dr Soeratno Gemolong,” papar Haryono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (14/3/2020).
Haryono menguraikan untuk sang nenek memang sudah lama sakit yakni tidak bisa jalan. Sedangkan sang suami juga mengalami sakit dan beberapa hari dirawat di RSUD Gemolong.
Namun ia memastikan tidak ada gejala apa pun terkait meninggalnya pasangan kakek nenek itu. Ia juga memastikan momen meninggalnya pada hari yang sama itu juga bukan akibat penyakit tertentu.
“Usia beliau juga sudah tua. Keduanya di rumah selama ini sama anaknya juga,” tuturnya.
Karena suami istri, oleh warga, keduanya dimakamkan dalam satu liang di tempat pemakaman umum dukuh setempat. Pemakaman barusaja selesai digelar pukul 15.00 WIB siang ini.
Sebelumnya, keduanya juga disalatkan di masjid dengan posisi kedua jenazah disandingkan.
“Tadi dimakamkan satu lubang berdua,” tukasnya.
Di sisi lain, ketika foto salat untuk kedua jenazah pasutri itu beredar di media sosial, warga net pun langsung berempati dan menjuluki keduanya sebagai pasangan sehidup semati. Wardoyo