KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dampak hujan abu vulkanik dan kabar mengganasnya virus corona membuat apotek-apotek di Karanganyar mengalami kelangkaan stok masker.
Tingginya permintaan masker, membuat apotek kehabisan persediaan masker. Sejumlah warga bahkan kelimpungan karena tak bisa membeli.
“Cari masker susah Mas. Tadi saya keliling cari masker, semua apotek habis,” ujar Agus, warga cangakan.
Sementara itu, Dian Sari, asisten Apoteker Naura Sehat Apotek mengungkapkan, selama ini pihaknya selalu menyediakan dan menjual masker.
Namun sejak merebaknya virus Corona, stok masker kosong. Kalau pun ada, harganya pun sudah melonjak mahal.
Jika sebelum virus Corona merebak, harga satu pack masker dengan isi 50 lembar, dibeli dari supplier seharga Rp 70.000. Namun saat ini, mengalami kenaikan hingga Rp 250.000 sampai Rp 275.000 per pack.
“Persediaan kami mulai kosong sejak pertengahan Februari lalu atau pada saat virus Corona mulai merebak. Kami mau menjual juga tidak berani, karena harganya cukup tinggi. Saat ini, hampir semua apotik juga tidak memiliki persediaan. Bahkan saat hujan debu akibat erupsi merapi, banyak warga yang mencari, tapi memang persediaan kosong,” ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di Apotek Sarwo Sehat. Persediaan masker di apotik yang berada di Jalan Lawu Timur ini, juga kosong.
Salah satu staf Apotek mengaku persediaan masker mulai berkurang sejak awal Februari 2020 lalu.
“Kami hanya punya stok satu pack isi lima seharga Rp 20.000. Tadi ada 100 pack, satu jam habis,” katanya. Wardoyo