Beranda Daerah Sragen Tak Sadar Tertembus Peluru, Driver Ojek Online Korban Peluru Nyasar Polisi di...

Tak Sadar Tertembus Peluru, Driver Ojek Online Korban Peluru Nyasar Polisi di Masaran Sragen Mengaku Baru Tahu Ketika Darahnya Terus Mengucur

Ilustrasi peluru tembakan (kiri) dan kondisi Endro Prasetyo. Driver ojol asal Masaran korban peluru nyasar. Foto kolase/Wardoyo
Ilustrasi peluru tembakan (kiri) dan kondisi Endro Prasetyo. Driver ojol asal Masaran korban peluru nyasar. Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Misteri insiden berondongan tembakan saat penyergapan komplotan pencuri di Pasar Masaran yang berujung tertembusnya driver ojek online (Ojol) tekena peluru nyasar Selasa (25/2/2020) malam, akhirnya terkuak terang.

Endro Prasetyo (27), driver ojol Gojek yang menjadi korban peluru nyasar itu akhirnya mengungkap kronologi peluru nyasar yang mengenai tubuhnya saat itu.

Ditemui di rumahnya Dukuh Kedusan RT 17, Desa Karangmalang, Masaran, Sragen, Senin (2/3/2020), Endro mengatakan insiden terjadi pada pukul 22.45 WIB.

Ceritanya, malam itu kebetulan dirinya barusaja menerima pesanan antar makanan atau gofood. Seusai mengantar pesanan, ia kemudian jalan pelan menuju ke sekitar Pasar Masaran.

Ia mengaku saat itu tak tahu jika ada penyergapan pencuri di area jalan sekitar pertigaan pasar. Saat satu peluru nyasar ke tubuhnya, ia juga mengaku belum sadar dirinya terkena peluru.

“Habis antar gofood, saya jalan pelan di sekitar pasar. Sempat dengar ada suara tembakan gitu, tapi saya tidak tahu kalau kena saya. Tahunya setelah keluar darah terus dari lengan saya. Lalu saya minta tolong sama teman untuk di antar ke PKU Masaran,” kata Endro, Senin (2/3/2020).

Dari hasil pemeriksaan dokter, Endro mengetahui jika ada peluru menembus di tubuhnya. Namun ia sempat lega lantaran hasil pemeriksaan, proyektil yang bersarang tak sampai menembus tulang.

Karena terus mengucur darah, saat kejadian memang  harus mendapatkan penanganan segera.

“Pelurunya tembus Mas. Tahunya ketembak setelah merasakan rasanya benar-benar nyeri dan keluar darah terus Mas. Tapi habis dibawa kerumah sakit dan diperiksa Alhamdulillah  peluru tidak sampai mengenai tulang,” jelasnya.

Endro mengaku sudah menekuni profesi sebagai driver Gojek sekitar setahun lalu. Ia sering mangkal di sekitaran Pasar Masaran.

Endro menjalani operasi dan perawatan intensif di RSUD dr Moewardi Solo selama lima hari sejak Selasa (25/2/2020) malam hingga Sabtu (29/2/2020).

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon 02 Sigit-Suroto di Sragen Libatkan Banyak Anak-anak, Bawaslu Langsung Beri Peringatan Melalui Pembawa Acara di Panggung

Namun, ia masih harus beristirahat selama beberapa waktu ke depan menjalani pemulihan. Saat ditemui di rumahnya, Senin (2/3/2020), Endro mengaku sudah agak baikan.

Selain Endro, insiden peluru nyasar malam itu juga mengenai mobil milik Gunawan (60) penjual ayam goreng yang mangkal di dekat lokasi pertigaan Pasar Masaran menuju Plupuh. Mobil Gunawan rusak dua titik akibat tertembus peluru nyasar.

Menurut keterangan Gunawan, yang berada di lokasi kejadian, insiden tembakan itu terjadi malam hari dan sangat cepat sekali kejadiannya.

Bermula datang empat orang polisi dari Polsek setempat yang memberitahu dan minta bantuan kepadanya untuk ikut mengadang komplotan pencuri mengendarai mobil yang melaju dari arah Plupuh.

“Polisinya empat orang. Begitu datang langsung bilang minta dibantu ngangkat bangku ke jalan untuk ngadang maling. Sempat terdengar kontek-kontekan, lalu baru satu bangku saya angkat ke jalan, tiba-tiba Pak polisinya sudah mbengok malingnya datang.. datang. Sempat diberi peringatan tembakan sekali doorr, tapi mobil pelaku nggak pengaruh dan nggeblas saja,” kata Gunawan.

Setelah peringatan diabaikan, menurut Gunawan, kemudian terdengar beberapa rentetan suara tembakan berkali-kali.

Sepengetahuannya yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi jalan, mobil yang ditarget dan diduga dikendarai pelaku, diketahui berjenis Avanza putih berpelat B.

“Waktu ditembak pertama kali, nggak ngaruh, ngerem saja nggak. Pelaku langsung bablas. Nah setelah berondongan tembakan itu kemudian ada sopir ojek yang pas jalan, terkena peluru dan berdarah-darah. Dia langsung ditolong temannya dan dibawa ke rumah sakit,” jelas Gunawan.

Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menegaskan insiden tembakan nyasar yang melukai warga dan mengenai mobil di pertigaan Pasar Masaran Selasa (25/2/2020) malam, terjadi tanpa ada unsur kesengajaan.

Polres pun siap bertanggungjawab dan membiayai seluruh pengobatan korban serta mobil penjual ayam goreng yang sempat terkena peluru nyasar.

Hal itu disampaikan kepada wartawan, Rabu (26/2/2020). AKBP Raphael mengatakan insiden tembakan nyasar itu terjadi sekira pukul 00.30 WIB saat tim membantu melakukan penangkapan komplotan pelaku curat (pencurian dengan pemberatan) mesin disel yang kabur dari Grobogan.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

“Iya betul. Jadi diawali dari kejadian curat disel di wilayah Grobogan Purwodadi. Karena kita terintegrasi satu jalur, kita diinfokan dan berusaha membantu memblokir jalan bukan hanya Polsek yang dilewati saja. Karena tadi malam di kota ada kegiata pengajian Cak Nun, konsentrasi petugas kita fokuskan ke sana,” paparnya.

Kapolres menguraikan tembakan itu bermula ketika upaya peringatan saat mengadang mobil pelaku, tidak diindahkan.

Saat diberikan tembakan peringatan, pelaku yang terdeteksi mengendarai mobil Avanza putih itu tidak menggubris dan malah memacu kecepatan bahkan sampai hendak menabrak petugas.

Dalam kondisi tersebut, anggota akhirnya mengeluarkan beberapa kali tembakan. Hingga kemudian ada peluru yang sampai nyasar mengenai satu warga driver ojek online, Endro Prasetyo (27) dan mobil warga penjual ayam, Gunawan (60) yang ada di sekitar lokasi.

“Sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Polisi melakukan upaya paksa penembakan karena peringatan yang diberikan, pelaku tetap nekat memacu kendaraan. Jadi kami pastikan bahwa semalam adalah kegiatan kepolisian yang bisa dipertanggungjawabkan. Bukan sembarangan menembak,” terangnya. Wardoyo