JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketika wacana lockdown tengah gencar di Indonesia, dan Kota Tegal telah siap menerapkan local lockdown, kota Wuhan di Cina yang ibarat kota mati, kini mulai hidup kembali.
Layanan metro di Kota Wuhan, Cina, mulai beroperasi untuk melayani 11 juta masyarakat kota itu setelah lockdown selama dua bulan.
Kereta juga mulai beroperasi di kota itu seperti hari-hari normal.
Pada Sabtu (28/3/2020), beberapa jalur subway atau kereta bawah tanah di Kota Wuhan juga mulai menerima penumpang pertama mereka setelah 65 hari tidak beroperasi menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19.
Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia hampir menyentuh angka 600.000 kasus.
Sekitar 184 stasiun metro sudah dilengkapi dengan pemindai termal dan komuter line juga sudah dibuka, namun jaga jarak atau social distancing masih terus ditekankan.
Wuhan menghadapi krisis kesehatan saat lebih dari 50.000 orang di kota itu terinfeksi virus corona. Namun tampaknya hal terburuk belum berakhir.
Kasus-kasus baru virus corona di Wuhan masih muncul. Total ada 54 kasus baru yang semuanya dilaporkan karena orang tersebut baru pulang dari luar negeri.
Selain ada beberapa perubahan positif, sejumlah larangan bepergian masih diberlakukan sampai 8 April 2020 ketika layanan kereta luar kota dan penerbangan masih dibekukan sementara.
Dikutip dari rt.com, bus–bus mulai beroperasi di jalanan Provinsi Hebei sejak Rabu (25/3/2020) menyusul dibukanya 117 rute bus.
Masyarakat dari luar Provinsi Hebei yang ingin masuk wilayah itu, harus memperlihatkan kode hijau di sebuah aplikasi di ponsel, yang mengkonfirmasi mereka sudah dinyatakan sehat oleh otoritas kesehatan dan tidak pernah melakukan kontak dengan pasien virus corona atau pernah menjadi pasien COVID-19.
Aturan yang sama untuk mereka yang ingin keluar Kota Wuhan setelah 8 April nanti.
Kasus virus corona di Cina sebanyak 81.394 kasus. Dari jumlah itu, 3.295 kasus berakhir dengan kematian.
Untuk mencegah terjadinya lagi gelombang virus corona kedua di
Cina, Beijing memperketat larangan, khususnya masuknya WNA ke negara itu dan
maskapai nasional hanya diizinkan terbang satu kali ke satu negara saja apapun
itu negaranya.