DEPOK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Indonesia (UI) telah menyiapkan protokol kewaspadaan bagi sivitas akademika dan tamu. Protokol tersebut dibuat sebagai antisipasi penyeberan virus Corona (Covid-19).
Protokol kewaspadaan virus corona itu menitikberatkan pada kedatangan tamu warga negara asing dan aktivitas sivitas akademika yang hendak atau dari luar negeri, maupun berada di luar negeri.
Utamanya bagi negara terdampak COVID-19 seperti Singapura, Hong Kong, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Taiwan, Jerman, Australia, Vietnam, Amerika Serikat, Perancis, Makau, Inggris, UAE, Kanada, Italia, Filipina, India, Rusia, Spanyol, Nepal, Kamboja, Belgia, Finlandia, Swedia, dan Srilanka.
“Protokol ini direkomendasikan untuk sivitas Ul yang akan kembali ke Indonesia dari kota-kota di negara terdampak dan bagi tamu asing yang akan mengunjungi Universitas Indonesia,” kata Kepala UPT Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) UI, Sjahrul Nasri dalam keterangan resminya yang diterima Tempo, Sabtu (7/3/2020).
Nasri mengatakan, bagi warga negara asing yang hendak berkunjung ke UI, ada 3 tahap yang harus diperhatikan mulai dari kedatangan, perjalanan, aktivitas, kepulangan dan pemantauan.
“Tamu warga negara asing yang akan berkunjung ke Ul wajib melewati screening dari otoritas bandara dan harus membawa health certificate dan trove/insurance dari negara asal untuk melakukan aktivitas di Ul,” kata Nasri.
Setiap tamu asing juga wajib didampingi oleh panitia pengampu kegiatan yang berasal dari unit kerja PAU/ Fakultas/ Sekolah/ Program menuju penginapan dan memberikan masker kepada tamu.
“Pengampu kegiatan yang melakukan penjemputan tamu asing di bandara perlu dilengkapi dengan alat pelindung diri (masker) dan didampingi petugas yang tersertifikasi serta memiliki kemampuan respons keadaan darurat,” kata Nasri.
Tamu juga harus memperhatikan kaidah-kaidah penting seputar pola hidup bersih dan sehat seperti menjaga kebersihan tangan, menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
Dia juga harus menjaga jarak dengan orang yang terlihat batuk, bersin, sakit, buang masker setelah mereka merasa kotor, dan jangan berbagi makanan, peralatan, gelas, dan handuk.
“Panitia pengampu kegiatan akan melakukan pemantauan dan monitoring kondisi tamu selama pelaksanaan kegiatan dan memastikan tamu menerapkan perilaku hygiene selama beraktivitas,” kata Nasri.
Selain tamu, Nasri mengatakan, pihaknya juga mengingatkan pada sivitas akademika UI yang sedang melakukan aktivitas di luar negeri maupun baru datang dari negara terdampak.
“Bagi sivitas UI dari mancanegara diminta melakukan karantina mandiri selama 2 pekan, yaitu berdiam di tempat tinggal (rumah/kost), membatasi kontak dengan anggota keluarga atau rekan satu rumah selama 14 hari,” ujar Nasri.
Sivitas UI di luar negeri diminta untuk rutin mengenakan masker pelindung dan menjaga sanitasi tubuh dengan ketat, seperti rajin mencuci tangan dengan alkohol atau sabun, menjaga bersin serta batuk, serta rutin mengganti masker.
“Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas segera menuju pelayanan kesehatan dan ceritakan sejarah perjalanan yang telah dilakukan kepada petugas pelayanan kesehatan setempat,” kata Nasri.
Nasri mengatakan, K3L UI menyarankan jika ada gejala virus corona bagi tamu dan sivitas akademika UI segera dirujuk ke fasilitas layanan terdekat.
“Jika sudah berada di Ul, harus dirujuk ke Klinik Satelit
Ul atau Rumah Sakit Kampus,” kata Nasri.