YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Sebagian besar warga Yogyakarta tidak mengindahkan imbauan pemerintah agar tetap tinggal di rumah demi menjalankan physical diatancing selama pandemi virus corona.
Nyatanya, sejumlah ruas jalan di Yogyakarta kembali ramai dengan masyarakat yang beraktivitas sepanjang pekan ini.
Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti kembali ramainya kondisi jalanan di Yogyakarta itu.
Melalui pesan tertulis, Sultan meminta masyarakat tidak egois dan menjaga semangat gotong-royong sebagai modal utama menghadapi wabah Covid-19.
“Seperti dapat dilihat belakangan ini, jalanan mulai sedikit ramai dibandingkan beberapa minggu lalu. Saya berpesan agar selalu waspada dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Sultan melalui pesan bertajuk ‘Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi’ yang disebar melalui platform media sosial pemerintah daerah, Selasa (14/4/2020).
Sultan meminta masyarakat mengontrol keperluan untuk keluar rumah dengan lebih bijak karena pandemi masih berlangsung.
“Di jalan sudah ada petugas Satuan Polisi Pamong Praja, aparat kepolisian, dan TNI, saya minta untuk maksimalkan kontrol tersebut,” ucap Sultan.
Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung.
Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DI Yogyakarta, Noviar Rahmad mengatakan sudah membubarkan 311 titik kerumunan masyarakat selama masa Tanggap Darurat Covid–19.
“Pembubaran kerumunan ini menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran wabah yang makin meresahkan,” ujar Noviar, Kamis (16/4/2020).
Ada tiga program keamanan dan ketertiban yang menjadi fokus penanganan selama masa tanggap darurat Covid-19. Mulai dari penyuluhan dan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, menggencarkan patroli pagi dan malam untuk membubarkan kerumunan, sampai mengawasi para pelajar yang seharusnya belajar di rumah.
Setiap hari ada 75 petugas gabungan yang menjalankan operasi razia untuk memantau kondisi jalanan dan titik kerumunan.
Para petugas itu berkeliling ke lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta. Masyarakat yang mendapati kerumunan orang dan mengabaikan protokol physical distancing dapat melapor ke sambungan telepon 0274-5021060.
Hingga Kamis, 16 April 2020, kasus terkonfirmasi virus corona di wilayah DI Yogyakarta bertambah. Juru Bicara Pemda DI Yogyakarta untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DI Yogyakarta sebanyak 63 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) 600 orang, dan 144 orang masih menjalani perawatan.