SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah corona virus atau covid-19 yang makin meningkat, membuat jajaran TNI – Polri di Sragen menguatkan sinergitas menghadapi wabah Covid – 19 saat ini.
Sebagai bentuk antisipasi terkait dampak corona, kedua institusi itu bersatu membuat umum TNI – Polri yang bertempat di Makodim Sragen.
Dapur umum akan dibuka selama bulan suci ramadhan. Pada hari pertama puasa ini para koki – koki terampil jajaran TNI – Polri Sragen ditargetkan menyiapkan 500 nasi bungkus.
Selanjutnya per hari akan menyiapkan minimal 250 nasi bungkus untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan secara bergiliran di masing – masing kecamatan.
Dapur umum untuk peduli Covid-19 itu resmi dibuka Kapolres Sragen, Dandim, dan Danyonif 408/Sbh.
Pada kesempatan tersebut Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menyampaikan dapur umum itu didirikan untuk masyarakat Sragen yang membutuhkan selama bulan suci Ramadhan.
Kuantitas produksi akan diupayakan bisa 500 bungkus setiap hari. Nasi bungkus itu akan didistribusikan ke warga melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas di wilayah.
Dandim 0725/Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto menyampaikan pendirian dapur umum itu merupakan salah satu wujud pengabdian TNI dan Polri selaku abdi negara kepada segenap masyarakat Indonesia, Sragen pada khususnya.
Diharapkan melalui pendirian dapur umum dan nasi bungkus itu dapat membantu warga yang terdampak wabah Covid – 19.
Pada kesempatan tersebut Letkol Kav Luluk Setyanto, bersama Kapolres Sragen didampingi Letkol Inf Yefta Sangkakala berkesempatan meninjau dapur umum. Mereka tak ragu mereka juga menyempatkan untuk membantu para koki andalan instansi masing – masing.
Selain meninjau dapur umum pada kesempatan tersebut diberikan juga 100 paket sembako kepada para buruh pabrik yang dirumahkan.
” Semoga bantuan bisa bermanfaat untuk meringankan beban rekan – rekan kita yang saat ini belum mendapatkan sumber penghasilan,” tandas Dandim Sragen.
Salah satu penerima sembako bernama Warjiyo asal Ngablak, Sine mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu mereka.
“Saya dulu bekerja di PT Langgeng makmur Surabaya, karena dampak covid ini ratusan pekerjanya di PHK termasuk saya. Padahal situasi pas mau bulan puasa, banyak kebutuhan yang harus dibeli justru kami di PHK” kata Warjiyo.
Warjiyo berharap wabah ini segera berakhir dan bisa bekerja kembali untuk menghidupi keluarganya. Wardoyo
