SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengimbau kepada masyarakat dan takmir masjid untuk meniadakan sementara salat tarawih di tengah pandemi covid-19 saat ini..
Hal itu dimaksudkan untuk mencegah terjadinya potensi penularan dan penyebaran virus covid-19. Seruan itu disampaikan menyusul laporan masih adanya masjid dan musala yang masih menggelar salat tarawih berjamaah.
“Masih ada masyarakat yang salat di masjid, saya mengimbau kepada masyarakat dan takmir masjid ayo lah patuhi imbauan. Jangan salat tarawih dulu di masjid. Tarawihnya di rumah masing-masing dulu,” paparnya ditemui usai pembagian sembako dan masker di Kedawung, Sabtu (25/4/2020).
Di hadapan para Kades di 10 desa kecamatan Kedawung, Yuni juga meminta agar insiden salat tarawih berujung penularan covid-19 di Banyumas menjadi peringatan keras bagi semuanya.
“Di Banyumas, ada beberapa orang masih tarawih berjamaah di masjid akhirnya jadi positif tertular virus. Karena ternyata ada satu orang jamaah tidak ada gejala (Orang Tanpa Gelaja-OTG) tapi sudah menularkan. Ini peringatan bagi semuanya,” terangnya.
Atas insiden itu, ia meminta tolong kepada Kades untuk mendata masjid-masjid yang masih melaksanakan salat tarawih.
Datanya nanti disampaikan ke bupati agar ditindaklanjuti dengan menyurati takmir masjid agar bisa menaati instruksi pemerintah untuk tidak dalat di masjid atau musala.
“Kita harus bijak, lakukan pendekatan, tidak dengan kekerasan,” katanya.
Selain itu, ia juga akan berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim terkait masalah itu. Nantinya akan dilihat dalam tiga hari ini dan didata berapa masjid dan musala yang masih menggelar salat tarawih.
“Nanti biar semua Pak Camat mendata lalu kita akan kirimi surat ke masing-masing takmir masjid. Apapun alasannya tidak boleh salat berjamaah dulu di masjid. Untuk keamanan dan perlindungan diri,” tegasnya. Wardoyo