YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah hampir satu bulan kemarin Pasar Beringharjo sepi aktivitas, kini perlahan mulai normal lagi. Pengunjung mulai berdatanganan untuk membeli berbagai keperluan.
Salah seorang pedagang Batik Pasar Beringharjo, Manda Widayanti mengatakan, kondisi Pasar Beringharjo mulai pulih kembali, setelah hampir satu bulan tanpa aktivitas akibat dampak pandemi Covid-19 yang menyebar di DIY.
Ia menuturkan, kondisi ini sangat dinantikan olehnya beserta 30 pedagang batik lainnya. Lantaran selama masa pandemi, penghasilan dirinya dan juga pedagang lain menurun drastis.
Bahkan ada yang memilih tutup sejak awal virus tersebut menyebar.
“Sudah satu minggu ini perlahan mulai pulih. Ya syukurlah, semoga bisa segera kembali ramai. Karena menjelang lebaran juga,” katanya.
Ia mengaku terjadi penurunan pendapatan hingga 80 persen semenjak pandemi Covid-19 menyebar di DIY. Namun, perempuan berusia 35 tahun tersebut optimis jika kali ini kondisi mulai berangsur pulih.
Meski masa tanggap darurat Covid-19 di DIY akan berakhir pada 29 Mei mendatang, Manda tetap saja nekat untuk tetap berjualan bersama pedagang yang lain.
“Kalau tidak jualan ya tidak ada penghasilan. Ya optimis saja, sekarang sudah mulai ada beberapa pembeli. Bulan kemarin sehari hanya dapat Rp 200 ribu. Biasanya minim dapat Rp 800 hingga Rp 1 juta. Sekarang ini mulai membaik,” tuturnya.
Kondisi serupa juga dialami, Lastri Darmo, pedagang bawang yang ada di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Ia menyabut baik penurunan harga kebutuhan pokok seperti aneka bawang.
Selama dua bulan terakhir sejak Februari hingga Maret, harga bawang putih tembus diangka Rp 42 ribu per kilonya.
Sementara bawang Bombay melejit diangka Rp 130 ribu.
“Awal April ini turun bawang putih perlahan normal kembali menjadi Rp 38 ribu. Bawang bombay menjadi Rp 80 ribu, harapannya kondisi ini semakin baik dan bisa direspon oleh masyarakat,” tuturnya.