JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Hari pertama penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bekasi ternyata masih belum ditaati oleh semua warga.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi swnsiri mengakui, pergerakan orang dari wilayahnya menuju DKI Jakarta masih cukup tinggi di hari pertama penerapan PSBB, Rabu (15/4/2020).
Oleh karena itu, Rahmat meminta Gubernur Anies Baswedan melakukan penjagaan di perbatasan.
“Harus ada bersama ketika sudah sama-sama PSBB,” kata Rahmat Effendi, Rabu (15/4/2020).
Salah satu titik yang dipantau yaitu di Jalan Sultan Agung, Medansatria. Jalur ini merupakan akses utama menuju ke DKI Jakarta.
Setiap orang masuk ke Bekasi diperiksa mulai dari suhu tubuh hingga kelengkapan alat kesehatan mulai masker dan aturan physical distancing.
“Jadi kalau (orang) yang masuk ke Jakarta, DKI yang melakukan check point, dan yang masuk ke Bekasi kami yang melakukan,” kata Rahmat Effendi.
Rahmat mengaku telah mengirim pesan WhatsApp kepada Anies Baswedan untuk mengadakan check point di perbatasan.
Ia juga akan mengirimkan surat kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk memantau pergerakan orang yang keluar masuk Jakarta.
“Kalau di wilayah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) kami kompak untuk menjaga wilayah masing-masing,” kata Rahmat Effendi.
Adapun secara umum, menurut Rahmat pergerakan orang di dalam kota cenderung terus menurun. Ini tak lepas dari penetapan status dari siaga menjadi bencana karena peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.
“Sudah kelihatan, tinggal mengurangi, walaupun di jalan negara frekuensinya masih tinggi,” kata dia.
Karena itu, Rahmat secara khusus berpesan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil supaya meneruskan pesan saling menjaga itu kepada Gubernur Anies Baswedan.
Upaya itu, kata dia, demi menekan penyebaran virus corona yang terus meningkat di Kota Bekasi.
“Sekarang semua kecamatan di Kota Bekasi sudah zona merah,” kata dia.
Data terkini jumlah kasus positif Covid-19 telah mencapai 173 dengan rincian 16 meninggal dunia, 30 orang sembuh, dan sisanya dalam perawatan.
Adapun orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.019 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 319.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menambahkan, tingkat kepatuhan warganya menggunakan masker ketika keluar rumah sudah tinggi saat PSBB. Ia menyebut, tingkatannya telah mencapai 90 persen.
“Kami terus melakukan imbauan, karena menggunakan masker sudah menjadi imbauan dari WHO,” kata Tri.
Pengamatan Tempo, hampir setiap pengendara sepeda motor yang melintas rata-rata sudah menggunakan masker.
Sementara itu, masih banyak warung makan melayani pembelinya untuk makan di tempat. Rata-rata tempat makan untuk kelas ekonomi menengah ke bawah.