SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memastikan semua desa dan kelurahan di Sragen sudah membentuk Satgas COVID-19.
Hal itu sebagai konsekuensi kebijakan Pemkab yang memutuskan tidak akan membuat lokasi karantina bagi pemudik seperti instruksi Gubernur Jateng.
Satgas COVID-19 Desa tersebut akan bertugas memantau dan mengawasi 11.830 pemudik yang melakukan proses karantina mandiri di rumah masing-masing.
Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, seusai menerima bantuan masker dari rumah sakit swasta di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (10/4/2020).
“Hari ini semua sudah terbentuk. Satgas COVID-19 Desa diketuai kepala desa dan diwakili oleh ketua BPD (Badan Perwakilan Desa). Beberapa satgas desa ini bahkan sudah bekerja dalam beberapa pekan terakhir,” paparnya kepada wartawan.
Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sragen itu menguraikan, di antara ribuan pemudik yang melakukan karantina mandiri di bawah pantauan Satgas COVID-19 Desa, 2.519 pemudik sudah dinyatakan lolos karantina.
Para pemudik tersebut dinyatakan sehat dari paparan Corona, usai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Alhamdulilah dengan pola pengawasan ini, sudah ribuan pelaku perjalanan yang lolos dari masa karantina. Saat ini masih ada 9.311 pemudik yang sedang dalam masa karantina mandiri di bawah pengawasan satgas desa. Kita harapkan seluruhnya lolos,” jelasnya.
Yuni berharap seluruh relawan yang tergabung dalam Satgas COVID-19 Desa, terus berkomitmen untuk melakukan pengawasan terhadap para pemudik ini.
Pihaknya mempersilakan setiap desa untuk menampilkan kearifan lokal masing-masing daerah agar pemantauan para pemudik ini berjalan dengan baik. Wardoyo