JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Virus corona atau covid-19 memang membawa bencana bagi umat manusia. Untuk memutus rantai penularan virus tersebut, banyak kota dan negara menerapkan pembatasan wilayah atau lockdown.
Isolasi itu menyebabkan warga tak boleh lagi berkeliaran, kecuali untuk keperluan yang sangat penting.
Terkait dengan hal itu, para ilmuwan mengatakan bumi menjadi lebih tenang selama orang-orang menjalani masa karantina mandiri saat lockdown diberlakukan.
Berkurangnya berbagai aktivitas manusia, menurunkan ambien kebisingan seismik (getaran di kerak bumi) sebesar 30 persen.
Keheningan yang dihasilkan di saat lockdown sejelas pembacaan seismik permukaan yang biasa para ilmuwan dengar dari instrumen yang sama.
Instrumen yang terkubur 100 meter di bawah permukaan bumi itu, membuat pengukuran lebih spesifik dan lebih mudah untuk digunakan dan dipahami.
Jika masa karantina ini berlangsung lebih lama maka para ilmuwan mengatakan akan mampu mengobservasi bumi lebih baik.
Dengan menurunnya suara kebisingan seismik maka alat pendeteksi bisa mengenali adanya gempa bumi yang paling kecil sekalipun. Dan meningkatkan upaya memonitor aktivitas vulkanis dan kejadian-kejadian seismik lain.
Covid-19, menurut pakar cuaca Marshall Shepherd, juga membuat
suara dengan gelombang infrasonik (suara yang tak bisa didengar manusia) juga
berkurang.