JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Melalui surat resminya, Selasa (5/5/2020),
Bupati Sleman Sri Purnomo, menutup sementara Supermarket Indogrosir di Jalan Magelang, Mlati, Sleman.
Penutupan tersebut dilakukan karena 27 karyawan supermarket itu diketahui reaktif pada saat menjalani rapid test corona.
Mulanya, tes corona dilakukan kepada 10 manajemen supermarket besar tersebut, Sabtu lalu. Dari 10 orang yang dites, lima orang reaktif.
Rapid test lantas dikembangkan kepada 94 karyawan di bagian pelayanan supermarket pada Senin (4/5/2020). Hasilnya, dari 94 orang yang dites, 22 orang di antaranya reaktif.
Dengan demikian, total ada 27 orang karyawan yang hasil tes cepatnya dinyatakan reaktif. Kini seluruh karyawan yang reaktif itu tengah mengikuti uji swab di rumah sakit rujukan Covid-19.
“Itulah sebabnya, kini kami fokus melakukan rapid test bagi 106 karyawan lainnya. Kami fokus menyelesaikan sisanya sambil menunggu hasilnya,” kata Sri Purnomo.
Dia berharap hasil tes tersebut bisa diketahui, Rabu (6/5/2020).
Kasus dugaan adanya karyawan supermarket yang terpapar Covid-19 bermula dari adanya satu karyawan yang merupakan warga Kota Yogyakarta yang positif Corona.
Kejadian tersebut bermula pada Sabtu 25 April 2020 lalu, ketika ada salah satu karyawan pingsan di dalam area Indogrosir (Bagian Kasir).
Selanjutnya, tiga karyawan lainnya yang melihat kejadian tersebut mengangkat karyawan yang pingsan tersebut keluar area swalayan dan memasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke RSA UGM.
Saat itu, yang berada di dalam mobil ada empat karyawan. Karyawan yang pingsan tersebut di RSA UGM langsung dilakukan pemeriksaan medis.
Selanjutnya pada pukul 20.00 WIB karyawan tersebut diperbolehkan pulang dan disarankan untuk istirahat dan mengisolasi diri di rumahnya dan diantar oleh empat karyawan yang sebelumnya ikut mengantar ke rumah sakit.
Pada Kamis 30 April 2020, tujuh karyawan yang sempat menolong diinstruksikan untuk melakukan cek darah di Puskesmas Mlati 1.
Pada Sabtu 2 Mei 2020, dan hasil cek lab, tiga orang dinyatakan nonreaktif dan lima orang reaktif.
Akibatnya, seluruh karyawan yang terlibat saat menolong, diwajibkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sampai 15 Mei 2020.