YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Langkah Hanafi Rais untuk mundur dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) memunculkan tanda tanya besar. Ada gejolak apakah di internal partai bentukan Amien Rais tersebut.
Beberapa pengamat politik menyebut, pengunduruan Hanafi Rais dari seluruh jabatan politiknya mencerminkan gagalnya para elit politik di tubuh PAN.
Seperti yang diberitakan Tribunjogja.com sebelumnya, pengamat politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tunjung Sulaksono menanggap, mundurnya Hanafi Rais disebabkan karena kepentingan politiknya di PAN tidak terakomodasi dengan baik, sehingga dirinya merasa tidak memiliki kendaraan politik yang disesuaikan.
“Ada partai yang menjadikan faksi dan konflik sebagai potensi dan dapat mengelolanya dengan baik, namun di PAN kita bisa melihat sendiri. Saya kira pengunduran diri Hanafi adalah representasi dari kegagalan DPP dan elit PAN untuk mengelola konflik internal,” jelas Tunjung, Selasa (5/5/2020).
Informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, Hanafi Rais saat ini sudah kembali ke Yogyakarta.
Sebagaimana diketahui, rumah singgah putra sulung Amin Rais tersebut berada di Jalan Ngeksigondo, Kotagede, Yogyakarta.
Namun, Selasa malam, kondisi rumah Hanafi saat ini terpantau sepi. Hanya ada dua mobil terparkir di garasi rumahnya.
Penjaga rumah Hanafi bernama Ahmad menuturkan, rumah di Jalan Ngeksigondo jarang disambangi olehnya.
Dalam satu bulan, Hanafi hanya menyempatkan diri berkunjung ke rumah hanya sekali.
“Sepi, hanya ada saya. Bapak tidak ada, anak-anaknya juga tidak ada di sini,” katanya.
Sehari-hari, Ahmad mengurus rumah tinggal Politisi PAN tersebut.
“Mungkin sudah di rumah Sleman, di rumah bapaknya,” terangnya.
Sampai saat ini, konfirmasi terkait alasan pengunduran diri dari Hanafi Rais masih belum diketahui.
Ketika wartawan Tribunjogja.com mencoba menghubungi melalui sambungan telefon, hingga saat ini belum juga terespon.