
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Meski imbauan dan larangan berkerumun dan berkumpul sudah diserukan, rupanya belum membuat para pelajar tersadar.
Buktinya, seratusan pelajar SMA/SMK asal Karanganyar, Sragen dan Solo masih nekat melakukan konvoi dan kerumunan untuk merayakan kelulusan.
Mereka juga nekat melakukan corat-coret seragam sembari berhura-hura di tengah pandemi virus corona.
Seratusan pelajar itu pun akhirnya berhasil diamankan anggota Satlantas Polres Karanganyar, Polsek dan Satpol PP di beberapa kecamatan Sabtu (2/5/2020) siang.
Aksi corat coret dan konvoi itu bahkan tak hanya di lakukan di satu tempat. Mereka terdeteksi melakukan konvoi di antaranya Ngargoyoso, Kerjo, Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, dan Tasikmadu.
Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Endah Dewi Utami mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti aksi konvoi dan kerumunan pelajar merayakan kelulusan itu.
Mereka yang melanggar langsung dilakukan penindakan. Menurutnya ada 15 kendaraan yang diamankan.
โPelajar yang mengendarai sepeda motor tidak standar, knalpot brong, tidak memakai helm serta dan tidak memiliki kelengkapan surat, ditindak di tempat. Ada 15 kendaraan yang diamankan,โ kata Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Dewi Endah Utami dihubungi wartawan, Sabtu (2/5/2020) malam.
Selanjutnya kendaraan tersebut ditilang dan saat hendak mengambil kendaraan di Kantor Satlantas, para pelajar wajib mengganti knalpot brong dengan knalpot standar.
Para pelajar yang nekat itu juga sempat dilakukan pembinaan di Halaman Kantor Kecamatan Matesih.
Saat dibina di tempat, para pelajar tersebut mengaku nekat merayakan kelulusan dengan berkonvoi mengendarai karena alasan merayakan tadisi kelulusan sekolah.
โKita masih berjaga untuk mengantisipasi adanya aksi konvoi saat malam hari. karena ini bertepatan dengan malam minggu. Jadi kita akan tetap bubarkan, apalagi situasinya seperti saat ini (pandemi corona),โ terangnya.
Terpisah, Plt Kepala Satpol PP Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo menambahkan, ada beberapa pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP dan Kecamatan Matesih.
Para pelajar tersebut dibina dan orang tuanya dipanggil supaya menjemput anaknya. Ia meminta kepada para orang tua supaya lebih ketat mengawasi anaknya.
โYang kita sayangkan soal pengawasan orang tua. Kenapa masih membiarkan anak-anaknya ke luar rumah (saat pandemi corona),โ pungkasnya. Wardoyo